ICICI BME 2017 : Satukan Engineering dan Praktisi Kesehatan

Oleh Fauziah Maulani

Editor Fauziah Maulani

Science and Technology for A Better Life

BANDUNG,itb.ac.id – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kembali selenggarakan International Conference on Instrumentation, Communication, Information Technology, and Biomedical (ICICI BME) ke -5 yang bertema pada Senin – Selasa (6-7/11/2017) di Aula Timur ITB, Jalan Ganesha, Bandung. 

ICICI BME merupakan acara 2 taun sekali yang digelar untuk dengan keynote speaker Prof. Wenny Rahayu (La Trobe University, Australia), Prof. Hong Joo Kim (Kyungpook National University, Korea), Prof. Christophorus Nikou (University of Ioannina, Greece), Assoc. Prof. Dr. Jakrapong Kaewkhao (Nakhon Pathom Rajabhat University, Thailand), dan Assoc. Prof. Suchart Kothan (Chang Mai University, Thailand).

“Kami konsisten dalam mengadakan konferensi ini dan pada kesempatan ini kami mencoba mempersatukan berbagai institusi seperti ITB, UGM, UI, UNAIR, UNHAS, dan universitas lainnya. Kami juga mengundang praktisi dari rumah sakit karena mereka merupakan pengguna teknologi yang kami buat. Namun kali ini dan untuk pertama kalinya berupa design thinking method, ungkap Prof. Dr. Tati LR. Mengko.

Kali ini, ICICI BME mengundang praktisi kesehatan untuk berdiskusi bersama mengenai teknologi yang akan diaplikasikan. Hal ini berbeda dengan ICICI BME ke – 3 yang mengadakan workshop IT System untuk  bidan yang berhasil mengundang 200 bidan. Pada kesempatan tersebut, diadakan sosialisasi mengenai teknologi yang telah dibuat agar bidan langsung dapat mengaplikasikan sistem tersebut.

Menurut Prof. Tati apabila semua elemen itu bertemu maka merupakan suatu hal yang baik serta ia dan timnya ingin membuat komunitas tersebut. Selain dari segi akademik yaitu pengembangan riset, konferensi ini juga bertujuan agar ada kontak antara berbagai elemen tersebut satu sama lain.

Tiap konferensi yang diadakan selalu hadir improvisasi dari konferensi sebelumnya. Selain konferensi, terdapat juga workshop dan paper competition. Terdapat 62 paper yang ikut berpasrtisipasi. Pembicara pada Professional Development Workshops ialah Bryan Ranger (Massachusetts Institute of Technology, USA), Dr. Gianfranco Giuntoli (Social Policy Research Centre, UNSW Sydney, Australia), Dr. Allya P Koesoema, dan Dr. Yoke Saadia Irawan (IEEE SIGHT Indonesia Section, Biomedical Engineering Research Group, ITB).

Bryan memaparkan bahwa design thinking method terdiri dari Identify problem (identifikasi masalah), break it down (pecahkan masalah), build it up (kembangkan solusi), dan make it better (buatlah menjadi lebih baik).