ICMNS 2016 Mendatangkan Peraih Nobel Fisika 1999
Oleh Holy Lovenia
Editor Holy Lovenia
BANDUNG, itb.ac.id - Pada hari Rabu hingga Kamis (02-03/11/16), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), dan Sekolah Farmasi (SF) ITB menyelenggarakan The 6th International Conference on Mathematics and Natural Sciences (ICMNS) 2016. Acara tersebut dibagi menjadi dua sesi, yaitu program and plenary session yang diadakan di Aula Barat dan Aula Timur, dan parallel session yang bertempat di enam lokasi berbeda. Peraih penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1999, Gerard' Hooft, juga turut memberikan kuliah umum bertajuk "The Standard Model and Beyond" di ICMNS 2016.
ICMNS 2016 dibuka dengan penampilan seni, kata-kata pembuka, dan kuliah oleh Gerard ‘t Hooft dari University of Utrecht, Belanda di Aula Barat ITB. Kegiatan berikutnya, yaitu plenary session, diadakan bersamaan di Aula Timur dan Aula Barat. Pada pukul 10.00, plenary session diisi oleh Susumu Kajiwara dengan ceramah bertopik "Understanding of Drug Resistance and Pathogenicity of Opportunistic Fungi" dan Mikio Kurita yang membawakan kuliah bertema "Kyoto Optical and Near Infrared 3.8 m Telescope". Selanjutnya, Bauke W. Dijkstra dari memberikan ceramah berjudul "Crystal structure of a human tyrosinase homologue reveals an active site with a type 3 zinc-binding site and provides a structural explanation for albinism causing mutation". Di saat yang bersamaan, Andris T. Stelbovics sedang menjelaskan "The story of modelling ionization of atoms by electron impact" di Aula Timur.
Setelah makan siang, poster session, dan presentasi dari perusahaan berakhir, plenary session dimulai kembali dengan kuliah dari Katja Loos yang bersubjek "From metallic gyroid structures to piezoelectric nanoporous networks" dan ceramah bertopik "Multiferroic properties of organic-inorganic hybrid compounds" dari Thomas T. M. Plastra. Plenary session terakhir pada hari tersebut diisi oleh Paul van Loosdrecht mengenai "Time-Resolved Spontaneous Raman Scattering" dan Ikuyushi Tomita dengan kuliahnya yang bertajuk "∏-Conjugated Polymers Processing Unique Elements-blocks by Precision Polymer Reactions". Setelah diselingi dengan coffee break, maka parallel session yang diisi oleh para pembicara yang diundang pun dimulai di Aula Barat, Aula Timur, ruangan 9311 dan lainnya.
Hari Kedua ICMNS 2016
Pada pukul 08.00, ICMNS 2016 dimulai dengan parallel session mengenai kimia, ilmu komputasi, ilmu bumi dan ruang angkasa, ilmu lingkungan, ilmu tentang makhluk hidup, ilmu medis dan farmasi, dan ilmu material. Setelah itu, diisi kembali dengan plenary session oleh Dien Syafruddin yang membawakan ceramah bertema "Drug-resistant pathogens: a challenge to global malaria and other mosquito-borne diseases control program" dan Janson Naiborhu yang menjelaskan tentang "Redefinition Output on Input-Output Linearization for Output Tracking of Non-Minimum Phase Nonlinear Systems". Pada tengah hari, diadakan makan siang dan poster session sebelum masuk ke sesi paralel kembali. ICMNS 2016 mengakhiri konferensi tersebut dengan kuliah mengenai "Biophysics in Computational Science" yang diberikan oleh Hidemi Nagao, pemberian penghargaan, dan penutupan.