IECOM 2016: Lomba Keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri Tingkat ASEAN

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan Industrial Engineering Competition (IECOM), kompetisi keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri bertaraf ASEAN yang ke-7. Acara yang rutin diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2002 ini hadir di tahun 2016 pada tanggal 09-17/01/16 di Bandung. IECOM 2016 membawa tema Logistic and Supply Chain dengan total hadiah sebesar US$7500. Jumlah tim yang medaftar dan mengikuti online selection ada sebanyak 78 tim dan hanya 15 tim yang lolos ke tahap semifinal di Bandung. IECOM 2016 mengusung tagline "Connecting Globally Through Ideas" karena IECOM memiliki tujuan untuk mengembangkan pengetahuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri dengan cara memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengaplikasikan keilmuannya di sistem nyata.

Seminar Nasional

Selain rangkaian kompetisi, pada IECOM 2016 juga terdapat acara seminar nasional bertajuk Increasing the Role of the Maritime Sector in the National Logistic System Towards Indonesian Vision as the Global Maritime Axis pada Senin (11/01/16) yang terbagi dalam tiga sesi. Seminar ini mendatangkan pembicara kunci Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman, Ridwan Jamaludin.

Sesi pertama bertajuk Synergising the Development of Indonesian Maritime Logistics menghadirkan Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Republik Indonesia Erwin Raza, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita, dan Senator Nur Bahagia, Direktur Pusat Hukum Logistik dan Rantai Suplai dan juga Guru Besar Teknik Industri ITB. Sesi kedua adalah The Need of Maritime Highway as the Backbone of the Maritime Logistics, menghadirkan mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A. Sulaiman dan Guru Besar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin. Sesi ketiga diisi oleh General Logistics Unilever Indonesia Syadat Furqoon dan Managing Director Samudera Indonesia Bani M. Maulana.

Semifinal

Lima belas tim yang terpilih untuk mengikuti semifinal di Bandung diantaranya adalah 13 tim asal Indonesia, 1 tim asal Filipina, dan 1 tim asal Thailand. Rangkaian semifinal IECOM 2016 terdiri dari team quiz, amazing race, dan simulation case study. Pada team quiz kemampuan tim diuji dengan menyelesaikan soal-soal teori dasar keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri. Sementara itu, dalam rangkaian acara amazing race, peserta diajak ke kampus ITB Jatinangor untuk berkompetisi dalam 6 pos berbeda. Di penghujung semifinal, IECOM 2016 menguji peserta dalam simulation case study bersama PT Rekayasa Industri, dimana tiap tim harus menyelesaikan kasus yang diberikan dan mempresentasikannya.

Tidak hanya mengikuti rangkaian acara kompetisi, kelimabelas tim yang datang ke Bandung pun dijamu berbagai acara hiburan. Acara tersebut adalah Cultural Night, Visit Bandung, dan Company Visit. Cultural Night adalah ajang tiap tim melakukan unjuk kebudayaan daerah maupun negara asalnya. Pada Visit Bandung peserta diajak mengunjungi tempat-tempat wisata di Bandung seperti Gedung Sate, Alun-Alun, Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), dan Saung Angklung Mang Udjo. Company Visit diadakan di Jakarta dimana peserta diajak mengunjungi perusahaan Unilever Indonesia dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Setelah mengikuti rangkaian acara semifinal, dari 15 tim hanya 5 tim yang melanjutkan ke babak grand final. Kelima tim tersebut adalah PerDio (Universitas Indonesia), Pokayoke (Universitas Gadjah Mada), Beta (Institut Teknologi Bandung), UP Dilliman (University of Phillippines Dilliman), dan Arcs (Chulalongkorn University, Thailand).

Grand Final

Pada grand final, kelima tim diberikan studi kasus oleh Unilever Indonesia dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kasus yang diberikan masing-masing perusahaan merupakan kasus nyata yang dihadapi perusahaan, seperti membentuk jaringan distribusi yang baru ketika kapasitas dalam warehouse menurun oleh Unilever Indonesia serta menurunkan internal lead time pada area CEVD pada salah satu pabrik TMMIN. Solusi-solusi yang ditawarkan dipresentasikan pada grand final pada Minggu (17/01/16). Juri-juri grand final pun didatangkan dari kedua perusahaan tersebut diantaranya Hertyoso Nursasongko selaku Deputy Division Head of Casting Division dari TMMIN serta Endro Saptomo selaku Transport Manager dari Unilever Indonesia.

Pada penutupan IECOM 2016 di Hotel Aston Primera Bandung, diumumkan ketiga tim yang menyabet juara. Acara penutupan dihadiri oleh Prof. Kadarsah Suryadi selaku Rektor ITB dan didampingi Dr.Ir.Tota Simatupang selaku perwakilan dari dosen Teknik Industri ITB. Tim UP Dilliman dari University of Phillippines Dilliman keluar sebagai pemenang pertama dan berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$3500. Juara kedua dan ketiga berturut-turut dimenangkan oleh tim Beta dari Institut Teknologi Bandung dengan hadiah sebesar US$2250 dan tim Pokayoke dari Universitas Gadjah Mada dengan hadiah sebesar US$1750. Selain pihak Unilever Indonesia dan TMMIN, IECOM 2016 pun turut didukung oleh QPH Integrasi, Principia Management, dan sponsor lainnya.