Imagine Cup 2009: Big Bang ITB Kibarkan Merah Putih di Mesir

Oleh habiburmuhaimin

Editor habiburmuhaimin

BANDUNG, itb.ac.id - ITB melalui Tim Big Bang kembali mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan membawa pulang salah satu trofi bergensi, Mobile Device Award, pada ajang Internasional, Imagine Cup 2009. Diadakan di Kairo, Mesir, empat pemuda dari teknik Informatika ITB -David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto, dan Samuel Simon- beserta seorang mentor dari jurusan yang sama -Ella Madanella- berhasil mendapat penghargaan tersebut setelah menyisihkan 300.000 tim terdaftar dari 142 negara.

Tim Big Bang berhasil memukau para juri dengan project yang berjudul MOSES (Malaria Observation System and Endemic Surveillance). Aplikasi ini menggabungkan teknologi client runtime dengan aplikasi di PDA untuk melakukan diagnosid dan analisis terhadap pasien yang diduga terkena malaria secara cepat. Solusi ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang berada di daerah terpencil agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat.

"Malaria termasuk penyakit simpel jika diagnosis dan treatment penanganannya tidak lebih dari 48 jam. Namun, nyatanya masih banyak orang yang terhambat oleh masalah simpel, akses ke pekerja medis," ujar David Samuel untuk Kantor Berita ITB.

Pada daerah terpencil tersebut para petugas kesehatan dapat mengunjungi para pasien yang diduga terjangkit malaria dan melakukan beberapa pemeriksaan kepada pasien tersebut. Dalam aktifitasnya, petugas kesehatan tersebut dibekali oleh beberapa teknologi yang dapat membantu untuk melakukan anamnesa terhadap penyakit tersebut. tim Big Bang menciptakan sebuah virtual character (avatar) bernama Marceline yang dapat membantu petugas kesehatan mendiagnosa Malaria.

Setelah seluruh data yang berhubungan dengan anamnesa tersebut didapat, petugas kesehatan dapat memeriksa lebih jauh kondisi pasien dengan menggunakan alat yang bernama PDAscope. PDAscope terdiri dari PDA dengan ditambah sebuah mikroskop modifikasi. PDAscope ini nantinya akan dapat menjadi alat pelengkap agar kamera yang berada pada PDA yang dapat meneropong sampel darah yang diambil dari tubuh pasien. Sampel tersebut kemudian akan dianalisis dengan neural network algorithm. Dengan algoritma tersebut, pasien dapat lebih cepat diketahui terjangkit malaria atau tidak melalui sampel darah tersebut.

Atas solusi tersebut tim Big Bang memenangkan Mobile Device Award, bersama-sama dengan negara Brazil dan Croatia, sebagai tim yang solusinya mencakup implementasi teknologi dalam area Mobile Device. Kemenangan ini tentu memberi angin segar kepada rombongan 4 tim dari seantero Indonesia yang bertarung di Mesir.