INFEST 2016: Rencanakan Keuangan Masa Depan dengan Investasi Pasar Modal

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Sabtu (27/02/16), Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal (KSEP) ITB menyelenggarakan acara seminar INFEST 2016 dengan mengusung tema "Unexpected Advantage for Your Future." Acara yang diselenggarakan di Aula Timur ITB ini mendatangkan 3 narasumber antara lain Dr. Subiakto Soekarno, MBA, QWP, CFP (Staff Pengajar SBM ITB), Putut Endro Andanawarih (Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia), dan Lo Kheng Hong yang dijuluki sebagai "Warren Buffet Indonesia." Pada acara seminar tersebut, terdapat pula stand-stand dari perusahaan manajemen aset bagi peserta yang berminat untuk langsung berinvestasi.

Acara ini terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Dr. Subiakto dan membahas mengenai meraih kesuksesan finansial. Dr. Subiakto menyampaikan bahwa perencanaan keuangan sangat penting untuk dilakukan, terutama bagi orang yang baru memasuki usia produktif. Ruang lingkup dari perencanaan keuangan antara lain; dana darurat, perencanaan arus kas, perencanaan dana pendidikan, perencanaan investasi perencanaan penisun, perencanaan warisan, dan manajemen risiko. Dalam perencanaan keuangan, investasi merupakan sebuah sarana untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Namun mayoritas masyarakat Indonesia belum melakukan invastasi secara rutin. "Banyak orang yang merasa hidup dari paycheck to paycheck, menghabiskan uangnya pada bulan ini karena akan menerima gaji di bulan depan sehingga tidak ada dana untuk disimpan," ucap Subiakto. Untuk memilih produk investasi yang akan dimiliki harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan pribadi. Dalam berinvestasi, seseorang perlu mengetahui motif atau tujuan yang akan dicapai dari hasil investasi yang diharapkan. "Investasi harus punya motif dan jadikan uang sebagai sarana, bukan tujuan," ungkap Subiakto.

Reksadana sebagai instrumen investasi

Sesi yang kedua dipaparkan oleh Putut Endro, membahas mengenai reksadana sebagai instrumen investasi di pasar modal. Putut memaparkan banyak sekali masyarakat yang menunda untuk berinvestasi dengan alasan tidak tahu mengapa harus berinvestasi, tidak memiliki dana untuk berinvestasi, dan juga tidak tahu caranya untuk berinvestasi. Menabung saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pada usia tua karena daya beli uang akan selalu turun setiap tahunnya karena inflasi. "Menunda itu mahal, mulai investasi sedini mungkin," ujar Putut. Putut menyarankan untuk menyisihkan dana investasi di awal bulan agar dapat rutin berinvestasi setiap bulannya. Beberapa alternatif investasi yang dapat dipilih oleh masyarakat antara lain deposito, properti, emas, saham, obligasi, dan reksadana. Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek pasar modal oleh manajer investasi. Reksa dana direkomendasikan bagi yang ingin memulai berinvestasi karena terjangkau, mudah, dan aman dibandingkan dengan investasi yang lain.

Berinvestasi ala Warren Buffet


Sesi terakhir disampaikan oleh Lo Kheng Hong membahas mengenai investasi saham ala Warren Buffet. Lo menyampaikan ada banyak uang yang beredar di dalam pasar modal, dan pasar modal adalah tempat yang tepat untuk seseorang yang ingin menjadi kaya. Berinvestasi di pasar modal bukan hanya menanamkan dana pada perusahaan, namun investasi pasar modal juga dapat mensejahterakan Indonesia.  Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan publik menyerap tenaga kerja dan menyumbangkan pajak yang sangat besar kepada negara sehingga negara dapat membangun sarana dan prasarana yang untuk masyarakat banyak. "Yang dikatakan pahlawan pada saat ini adalah yang dapat memberikan kesejahteraan kepada banyak orang," ucap Lo. Pengalaman  Lo Kheng Hong dalam berinvestasi pada pasar modal dapat dikatakan gemilang. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika Lo Kheng Hong berinvestasi pada perusahaan PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk dimana ia memperoleh imbal hasil investasi sebesar 12.500% dalam 5 tahun. Dalam berinvestasi saham, Lo Kheng Hong menerapkan prinsip investasi yang dilakukan oleh Warren Buffet sehingga ia memiliki sekitar 60 buku yang membahas mengenai investasi yang dilakukan oleh investor terbaik di dunia tersebut dan menbacanya berulang kali. Besar harapan banyak melalui acara ini banyak orang yang sadar akan pentingnya untuk berinvestasi.