Ini Pesan Pj Gubernur Jabar dalam Kuliah Umum Seminar Nasional SAPPK ITB
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T., mengisi kuliah umum pada Seminar Nasional yang bertajuk "Prospek SDM Indonesia dalam Kontestasi Kecerdasan Buatan (AI) dan Keberlanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045". Seminar ini diselenggarakan oleh Magister Studi Pembangunan dan Magister Perencanaan Kepariwisataan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB, berlangsung pada Jumat (8/12/2023) di Conference Hall, Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha.
Materi yang disampaikan oleh beliau berjudul "Komitmen dan Strategi Provinsi Jawa Barat dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung agenda Indonesia Emas 2045." Bey membuka pemaparannya dengan menjelaskan tantangan dan peluang Indonesia Emas 2045.
Salah satu poin utama yang disoroti adalah bonus demografi Indonesia dan Jawa Barat. Dengan jumlah penduduk mencapai 270,20 juta di Indonesia dan 48,78 juta di Jawa Barat, menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak. Angka tersebut didominasi oleh generasi Z (27,88%) dan milenial (26,07%).
Selanjutnya, Bey menceritakan lesson learned dari Estonia terkait digitalisasi pembangunan SDM. Ia membahas E-Education sebagai Super Apps pendidikan di Estonia, yakni PISA (Programme of Inetrnational Student Assesment) yang menempati peringkat pertama di Eropa serta peringkat 5 di dunia. Menurutnya, ITB sebagai salah satu pergutuan tinggi ternama di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.
“Melihat dari ukuran yang dilakukan ini, maka kami yakin ITB dapat berperan untuk menciptakan dan turut memajukan kualitas SDM di Jawa Barat dan Indonesia,” ujar Bey.
Bagian terakhir presentasi mencakup strategi untuk membangun SDM Jawa Barat yang berakhlak dan berdaya saing. Untuk itu, Pemprov Jabar menerapkan program West Java Talent Management Program untuk menyiapkan SDM Jawa Barat yang berkualitas dan kompetitif.
Dia memastikan dalam hal ini, Pemprov Jabar telah melakukan manajemen talenta untuk penempatan pegawai secara tepat (the right man in the right place), mutasi, rotasi, promosi dan kesejahteraan berbasis kinerja, kepastian pengembangan kapasitas dan kepastian pengembangan karir SDM sesuai dengan prinsip meritokrasi.
Bey menyebutkan strategi pembangunan SDM di Jawa Barat melibatkan empat pilar utama, pertama adalah pendidikan dan kebudayaan, yang mencakup kualitas dan pelayanan pendidikan yang merata dengan peran swasta, dan membangun dasar kuat melalui pendidikan anak usia dini, literasi digital, dan pengarusutamaan pendidikan TIK.
Kemudian kedua adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mencakup peningkatan kapasitas SDM R&D terarah pada IPTEK saat ini dan masa depan, melibatkan dunia usaha dan perguruan tinggi.
Lalu dari bidang kesehatan, yang melingkupi peningkatan kualitas lingkungan dan pelayanan kesehatan berkelanjutan. Terakhir ada bidang ketenagakerjaan, yang mencakup pnengembangan Super Apps Pendidikan, investasi, dan ketenagakerjaan, serta meningkatkan peran balai pelatihan berbasis teknologi.
Dia pun tak lupa berpesan kepada para mahasiswa dan generasi muda untuk belajar dengan sungguh-sungguh, memperbanyak pengalaman, dan aktif berkegiatan, baik di dalam maupun di luar kampus.
Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)