Inilah Model Smart City dan Tahapannya di Indonesia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Para peneliti di Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKC) ITB, telah membuat penelitian dan pengukuran dalam membangun kota ke arah smart city. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, terdapat perbedaan makna smart city antara negara maju dan berkembang.

Demikian disampaikan Direktur Sistem dan Teknologi Informasi ITB Dr. Arry Akhmad Arman dalam acara Kegiatan Riset Transformasi Digital Indonesia dan Rating Kota Cerdas di Indonesia (RKCI), Senin (2/8/2021). Pada peranannya di Kegiatan RDTI dan RKCI, Dr. Arry merupakan peneliti di PIKC ITB.

Dalam penjelasannya, ia mengungkap definisi smart city. Smart city yaitu kota yang dapat menyelesaikan berbagai masalah kota menggunakan solusi cerdas yang memanfaatkan sumber daya (terutama teknologi) dengan sangat efisien untuk menyediakan layanan cerdas yang dapat meningkatkan kualitas hidup, didukung oleh upaya transformasi budaya menuju masyarakat cerdas.

Dia melanjutkan, permasalahan kota yang disebutkan sebelumnya dapat dipecahkan dengan solusi cerdas atau smart solution. Karakteristik “Smart Solution” adalah solusi yang reliable, sustainable, highly efficient, responsive, integrated, resilience, dan scalable.

Diambil dari definisi Smart City yaitu meningkatkan kualitas hidup, maka terdapat tiga indikator pengukuran, di antaranya:

1. Quality of Life
2. Smartness Level (to change)
3. Indicator Transformation Readiness

Dr. Arry Akhmad Arman juga menjelaskan bahwa Smart City dapat dicapai dengan beberapa tahapan yaitu Initial, Scattered, Integrated, Mature, dan Smart.

Transformasi dalam Smart City

Transformasi dalam smart city, dijelaskan Dr. Arry, adalah proses perubahan dari City ke Smart City. Untuk itu, perlu ada kesiapan dalam transformasi digital berdasarkan empat aspek yaitu people, process, technology, dan data management. Paling sulit adalah mengubah masyarakat. Pengubahan masyarakat ini terdiri dari digital literacy, digital talent, dsb.
Rangkaian kegiatan Riset RKCI juga dijelaskan oleh Dr. Arry, sebagai berikut:

Sebagai penutup, ia menyampaikan, penelitian kota cerdas di Indonesia akan memberikan keuntungan untuk kota karena kota mendapat progres informasi dan komparasi dengan kota lain, sehingga paham posisinya dan mendapat informasi yang berharga apa yang harus diperbaiki. Lalu, teridentifikasi kota-kota yang memiliki success story di bidang tertentu yang dapat menjadi pembelajaran untuk kota lain dan yang terakhir, mengukur kesiapan transformasi menuju kota yang lebih cerdas.

Penulis: Dheamyra Aysha Ihsanti (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)