Inovasi Baru dalam Memanen Listrik dengan Material Topologi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Energi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Berbagai penelitian dan eksperimen tentang energi juga telah banyak dilakukan. Salah satu topik riset yang menarik mengenai energi, ialah munculnya inovasi baru dalam memanen listrik menggunakan material topologi.
Pada Seri Kuliah Umum FMIPA-ITB yang diselenggarakan pada Sabtu (9/3/2019) di Auditorium CC Timur Kampus ITB Jalan Ganesha no. 10 Bandung, Dr. Agustinus Agung Nugroho memaparkan kuliah umum dengan tema "Memanen Tenaga Listrik Menggunakan Material Topologi". Agustinus memulai materinya dengan mengenalkan berbagai macam cara memanen listrik. Salah satunya ialah memanen listrik menggunakan teknik termoelektrik.
Teknik mengambil listrik menggunakan termoelektrik sendiri sudah lama dikembangkan dan digunakan. Teknik ini memanfaatkan panas pada lingkungan untuk menggerakkan elektron-elektron pada material tertentu sehingga dapat menghasilkan arus listrik. Selama ini, teknik ini dianggap kurang efisien karena terlalu banyak membuang energi, penggunaannya pun biasanya terbatas di pemakaian daya kecil seperti kulkas kecil, dan sensor kecil pada pipa minyak.
“Pengejaran dunia ilmiah ke depan adalah sumber energi yang transmisinya cepat, tidak menghasilkan panas (rugi-rugi daya), dan mudah disimpan hasilnya,” ujar Agustisnus. Salah satu jalan untuk mencapai keinginan tersebut adalah dengan memanfaatkan konsep topologi pada material.
Topologi sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai properti atau kepemilikan akan ruang dan geometri tanpa peduli bentuk dan ukuran dari wujud yang kita tinjau. Agustinus mencontohkannya melalui analogi pusaran badai dan tornado. “Arah pusaran dari badai dan tornado akan selalu sama, tidak peduli tempat ia berputar dan seberapa jauh ia berjalan,” begitulah cara Agustinus memudahkan peserta agar mengerti konsep dari topologi.
Setelah melalui berbagai penelitian, dijelaskannya, ternyata ada material-material tertentu yang juga memiliki topologi. Artinya, material tersebut memiliki karakteristik yang akan sangat memudahkan para peneliti dalam menyusun strategi pemanfaatannya untuk berbagai bidang. “Jika kita memahami material dan mengetahui bahwa ada topologi di dalamnya, kita bisa mengatur atau merekayasa material tersebut sehingga bisa menggantikan material termoelektrik yang dipakai sekarang,“ ujar Agustinus.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tantangan sains untuk masa depan adalah sesuai dengan tema seri kuliah umum hari itu. “Pengetahuan tentang ini tidak sederhana, sudah banyak industri yang berjuang mengembangkannya, tapi belum massal sampai hari ini. Semoga kita tidak tertinggal untuk ini,” pungkasnya menutup sesi tanya jawab.
Reporter: Ferio Brahmana (Teknik Fisika 2017)