International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment (SIBE) 2009

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG,itb.ac.id - Berbagai presentasi dan kuliah dihadirkan dalam Konferensi Internasional Infrastruktur Berkelanjutan dan Lingkungan Terbangun atau International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment (SIBE) 2009. Even yang baru pertama kali diadakan ini digelar di Sasana BUdaya Ganesha, pada 2-3 November 2009 lalu.
Sebanyak 315 peserta yang berasal dari 26 negara berbeda menghadiri konferensi yang baru pertama kali diadakan ini. Konferensi ini secara garis besar terbagi menjadi 3 sesi, yaitu plenary session, parallel session, dan special meetings. Plenary session yang bertempat di auditorium Sasana Budaya Ganesha, dihadiri oleh seluruh peserta dan merupakan sesi pembuka di setiap hari pelaksanaan konferensi. Beberapa tokoh yang turut menjadi pembicara dalam sesi ini antara lain Ir. Bambang Goeritna Soekamto, MSc, MBA, (Staf Ahli Departemen Pekerjaan Umum RI), Prof. Shunji Kanie (Hokkaido University), Dr. Tony Liu (National Taiwan University), Dr. Ir. Puti Farida Marzuki (Institut Teknologi Bandung) and Prof. Shunsuke Ikeda (AUN/SEED-net, Tokyo Institute of Technology). Setiap pembicara menampilkan materi yang beragam sebagai representasi dari bidang-bidang yang dibahas dalam konferensi.

Sementara itu, pada sesi paralel yang diikuti oleh 202 pemakalah, ditampilkan delapan bidang pembahasan. Bidang-bidang tersebut antara lain struktur dan material, sistem transportasi dan teknik, teknik dan managemen air, teknik dan manajemen sampah, teknik kelautan, teknik konstruksi, teknik Geoteknikal, serta Perlindungan dan Manajemen Lingkungan. Para pemakalah mempresentasikan karya ilmiahnya dalam bentuk lisan dan poster.

Beberapa pertemuan spesial juga digelar pada akhir konferensi. Sebagai contoh, anggota perwakilan institusi AUN/SEED berkumpul untuk mendiskusikan program pendukung mereka dan masa depan dari konferensi regional. Di sisi lain, para perwakilan dari ITB menggelar pertemuan dengan para wakil dari Hokkaido University dan National Taiwan University. Dalam pertemuan tersebut dibahas upaya-upaya kerjasama untuk kedepannya.

Di sela-sela konferensi, pertunjukkan budaya Indonesia disuguhkan kepada para peserta dalam ramah tamah makan malam di hari pertama. Seniman-seniman yang berasal dari Saung Mang Udjo menampilkan atraksi seni tradisional Jawa Barat. Permainan angklung, tarian dan nyanyian yang ditampilkan mendapat respon baik, terbukti dari banyaknya peserta yang turut berpartisipasi dalam kesenian tersebut. Sebagai kenang-kenangan, para peserta konferensi masing-masing dihadiahi sebuah angklung.

Dengan adanya konferensi ini, diharapkan dapat menciptakan haluan bagi pertukaran ide dan informasi diantara akademisi, peneliti, konsultan, insinyur, industri, dan sarjana doktoral di bidang teknik sipil dan lingkungan. Para pembicara konferensi yang berasal dari pihak peneliti, aparat pemerintah, dan kaum profesional diharapkan dapat memberikan berbagai perspektif berbeda dalam bidang teknik sipil dan lingkungan.