International Seminar on Earth Sciences and Technology 2024 Bahas Berbagai Aspek Ilmu Geologi
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) menggelar International Seminar on Earth Sciences and Technology (ISEST). Tahun ini adalah kali ketiga acara tersebut dilaksanakan. ISEST 2024 mengangkat tema “Navigating The Changing World Through Earth Sciences and Technology”.
Salah satu rangkaian kegiatannya adalah sesi seminar paralel dengan topik “Solid Earth” yang dilaksanakan di Gedung CAS, Selasa (17/9/2024). Sesi ini dimoderatori Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Brian Bramanto, S.T., M.T., Ph.D. Terdapat empat peserta yang memaparkan hasil penelitiannya.
Pertama, Keisha Prillia Qayyima yang membawakan penelitian berjudul “Influence of Continental Crust in The Magmatic Process in The Sunda - Tangkuban Parahu Volcanic Complex, West Java, Indonesia”. Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan analisis petrografi, kompleks vulkanik Sunda - Tangkuban Parahu umumnya berupa batuan basalt dan andesit.
Beberapa tekstur yang khas juga keberadaan xenolith menunjukkan adanya ketidakstabilan fraksional dan pencampuran dalam proses magmatik. “Hal ini lebih terlihat pada periode vulkanik Sunda dan Tangkuban Parahu. Pencampuran magma memainkan peran penting sebelum letusan terjadi,” ujarnya.
Kedua, Asyer Octhav memaparkan penelitiannya mengenai “The Principal Stress Analysis of Matano Fault from Focal Mechanism Inversion”. Dari hasil inversi, didapatkan orientasi tegasan horizontal utama dominan berada pada arah Barat Daya-Barat ke Timur Laut-Timur, yang membuktikan mekanisme Sesar Matano adalah sesar geser mendatar kiri.
“Data orientasi tegangan horizontal maksimum dari basis data World Stress Map (WSM) menunjukkan tren yang serupa dengan hasil kami, yaitu pola strike-slip yang dominan sepanjang sesar,” kata Asyer memperkuat hasil penelitiannya.
Ketiga, Nanda Rinaldi menjelaskan hasil penelitiannya yang berjudul “Development of Groundwater Conceptual Model for Regional Groundwater Numerical Model”. Model regional untuk sebuah area di zona karst pegunungan Pulau Papua dibuat dengan mempertimbangkan faktor pengisian ulang dari hujan, posisi mata air, serta jarak relatif di antara keduanya.
Nanda menegaskan bahwa model ini mampu menentukan pemisahan air tanah di seluruh domain model. Selain itu, model ini dapat menyajikan estimasi daerah aliran sungai yang tidak memiliki gerakan air tanah.
Terakhir, Fadhil Karunia Hammad membagikan penelitiannya tentang “Updating Reservoir Model of Ulumbu Geothermal Field Using Numerical Simulation”. Beliau menjelaskan bahwa model numerik terbaru dari lapangan panas bumi Ulumbu berhasil dikembangkan berdasarkan data terkini. Hasilnya menunjukkan kesesuaian yang baik antara model dan data aktual, dengan validasi melalui pencocokan distribusi massa dan panas, serta kondisi saturasi fluida.
“Model ini telah dibandingkan dengan model sebelumnya, yang menunjukkan beberapa perbedaan dalam karakteristik reservoir. Dengan data terkini, model baru ini lebih baik dalam merepresentasikan kondisi lapangan panas bumi Ulumbu,” tutur Fadhil.
Sesi paralel ini diharapkan dapat menjadi sarana diskusi bagi para peserta untuk membahas kondisi geologi bumi serta fenomenanya. Berbagai penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjadi inovasi yang mendorong kemajuan ilmu kebumian.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)