IOM ITB: “Menolong Itu Menyenangkan”
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id – Mampu berkuliah di perguruan tinggi sekelas ITB pastinya menjadi kebanggaan mahasiswa ITB. Dapat menjalani perkuliahan tanpa dihambat oleh hal-hal diluar akademik akan membawa ketenangan pada para mahasiswa dan tentunya akan makin memperlancar proses mereka dari sejak masuk ITB hingga dinyatakan lulus sebagai wisudawan. Hanya saja terkadang ada saja hambatan yang terjadi, salah satunya masalah pembiayaan kuliah yang muncul, apalagi latar belakang finansial tiap mahasiswa berbeda-beda. Di sini lah peran lembaga penyokong pembiayaan kuliah menjadi vital, salah satunya yang dilakukan oleh Ikatan Orangtua Mahasiswa (IOM) ITB.
Mengenal IOM ITB
Berdiri sejak 14 juli 1968, IOM ITB menjadi penyokong mahasiswa ITB yang memiliki kesulitan finansial agar mereka tetap bisa melanjutkan kuliahnya. Tidak hanya bantuan dalam menutup biaya kuliah, dukungan yang diberikan oleh IOM ITB juga mencakup bantuan biaya hidup, tugas akhir, kesehatan, hingga voucher makanan. IOM ITB bahkan dapat membantu mahasiswa mencari orangtua asuh, dari berbagai kalangan termasuk dari dosen-dosen ITB sendiri.
Berbeda dari Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB yang melihat Indeks Prestasi (IP) sebagai faktor penting bagi mahasiswa untuk memperoleh bantuan, IOM ITB sama sekali tidak menjadikan IP/IPK sebagai dasar sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tertuju pada mahasiswa yang kesulitan dan sangat membutuhkan secara finansial. Dapat dikatakan bahwa IOM merupakan sisi lain dari LK dalam hal pemberian bantuan. Meski bukan merupakan lembaga yang menjadi bagian dari ITB, IOM ITB merupakan mitra ITB.
Tentu saja bantuan yang diberikan IOM tidak semerta-merta diberikan. IOM terlebih dulu harus menentukan apakah mahasiswa yang bersangkutan benar-benar membutuhkan bantuan atau tidak. Untuk itu, beragam hal yang menyangkut kehidupan dan latar belakang keluarga mahasiswa yang mengajukan permohonan bantuan harus diverifikasi secara detil agar bantuan yang diberikan tepat pada sasaran.
Untuk mengajukan permohonan bantuan, mahasiswa harus menghubungi LK terlebih dulu untuk mengisi form. Lalu, LK akan mengarahkan mahasiswa pada lembaga yang tepat, salah satunya IOM. Setelah IOM menerima berkas mahasiswa, wawancara terhadap calon penerima bantuan dilakukan sehingga informasi mengenai mahasiswa yang bersangkutan dapat diketahui secara detil. Tahap wawancara ini merupakan yang paling penting untuk dilakukan karena dari sana dapat diketahui keadaan finansial sebenarnya dari mahasiswa tersebut. Yang terlihat secara kasat sebagai mahasiswa mampu bisa jadi justru benar-benar membutuhkan bantuan.
Berjuang Secara Mandiri dan Transparan
Setiap tahun, IOM membantu ratusan mahasiswa ITB dengan jumlah bantuan yang beragam sesuai kebutuhan. Bantuan ini sudah pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pertanyaannya, dari mana datangnya dana yang dimiliki IOM?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa IOM ITB merupakan sebuah lembaga yang terpisah, namun bermitra dengan ITB dalam pembinaan mahasiswa di luar bidang akademik sehingga dana yang didapatkan pun sudah tentu tidak berasal dari dalam ITB. IOM mengelola sendiri keuangannya dan menggunakan berbagai sarana untuk mendapatkan dana. Iuran wajib dari anggota IOM menjadi sumber dana pertama. Yang dimaksud dengan anggota IOM di sini adalah semua orangtua mahasiswa aktif ITB yang mampu dan mau menjadi donatur berkala IOM ITB. Anggota akan diberikan form yang menyatakan jumlah yang ingin diberikan sebagai bantuan kepada mahasiswa. Sumbangan dari badan/institusi/perorangan juga ikut menjadi tambahan pendanaan IOM ITB.
Hal berikutnya yang tidak bisa dikesampingkan adalah usaha-usaha lain yang diadakan IOM-ITB seperti penyelenggaraan charity-event semisal turnamen golf, penerbitan buku direktori yang menampilkan iklan berbayar, hingga penjualan merchandise unik dari IOM. Pada tanggal 9 Agustus 2017 besok di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) sebelum acara IOM dimulai, IOM akan membuka beberapa booth yang siap menerima iuran dari anggota IOM. Beberapa booth juga siap menampilkan merchandise unik yang dapat dibeli oleh pengunjung yang datang. IOM membuka booth-booth ini sejak pukul 9.00 pagi sehingga orangtua yang datang lebih awal untuk menghadiri acara IOM dapat lebih dulu melihat-lihat dan mendapatkan informasi mengenai IOM ITB, sekaligus bisa berbelanja merchandise yang 100% keuntungannya digunakan untuk kepentingan pemberian bantuan.
Keuangan IOM sangat transparan dan diaudit oleh akuntan publik setiap tahun sehingga pemberi dana tidak perlu khawatir kemana dan bagaimana dana yang mereka berikan akan disalurkan. Dengan segala keterbukaan ini, diharapkan bantuan yang diberikan menjadi terpantau dengan baik dan tersalurkan secara maksimal.