Ir. Ahmad Nuruddin, MS., Ph.D. : Barium Ferrite pada Recording Media sebagai Penyerap Gelombang Mikro
Oleh prita
Editor prita
Penelitian ini bermula dari interferensi elektromagnet yang memberi dampak negatif terhadap komponen elektrik. Interferensi elektromagnet ini dapat berasal dari sinyal listrik maupun magnetik. Secara spesifik, interferensi ini dapat menyebabkan gangguan pembacaan pada recording media (media penyimpanan,red.) seperti CD, VCD, DVD; malfungsi, dan penurunan performansi alat elektronik.
Untuk mengatasi kendala ini, dibutuhkan komponen penyerap gelombang mikro (microwave) yang dipasang pada recording media. Barium ferrite merupakan pilihan yang cukup menjanjikan, karena memiliki magnetization dengan saturasi tinggi, stabilitas kimia yang tinggi, serta ketahanan terhadap korosi. Berbagai usaha telah dilakukan selama proses sol-gel (metode pembuatan barium ferrite dalam bentuk bubuk dengan ukuran nanokristal) dengan tujuan meningkatkan penyerapan magnetik barium ferrite.
Dalam engineering (ilmu kerekayasaan) dikenal konsep trade-off, yaitu merelakan hilangnya sebagian sifat baik suatu komponen demi mendapat sifat-sifat lain yang lebih menguntungkan. Konsumen menginginkan recording media dengan performansi yang baik. Normalnya, kemampuan penyerapan yang tinggi didapat dari bentuk/volume alat yang besar sehingga sulit dibawa oleh pengguna. Performansi yang baik dapat dilihat dari bentuk alat yang kecil namun memiliki kemampuan penyerapan elektromagnet yang tinggi.
Trade-off dapat pula berupa tingginya harga berbanding fasilitas yang didapat. Suatu produk dapat saja memiliki berbagai manfaat dan kelebihan, namun dapat dibeli hanya dengan harga mahal.
Dosen Kelompok Keahlian Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri ITB ini menjelaskan bahwa penggunaan barium ferrite pada recording media sudah dapat diaplikasikan. Namun, inovasi ini belum dapat diterapkan untuk industri skala besar dikarenakan mahalnya harga produksi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan performansi recording media menggunakan barium ferrite, sehingga didapat recording media yang bebas dari interferensi elektromagnet, serta dapat dibeli dengan harga terjangkau.
Pentingnya Produksi Nasional
Dosen yang memiliki minat dan keahlian dalam material oksida ini menekankan pentingnya memproduksi secara lokal. Saat ini, Indonesia mengekspor pasir silika dan sekam dengan harga murah. Negara lain membeli bahan-bahan ini, mengubahnya menjadi silikon oksida, memurnikannya menjadi silikon, dan menjual kembali ke Indonesia dengan harga mahal. Jika Indonesia telah mampu membuat oksida-oksida murni, tentu tidak perlu mengimpor dengan harga mahal.
"Saat ini, yang kita lakukan adalah mengimpor silikon murni sambil tetap melakukan riset tentang bagaimana cara memproduksi secara mandiri," ungkapnya.
Dalam lima tahun terakhir, dosen yang mendapat gelar Ph. D. dari University of Illinois ini telah melakukan lima penelitian dan telah mempublikasikan lebih dari sepuluh publikasi ilmiah. Sebagian besar penelitian dan publikasi ilmiah tersebut memfokuskan pada pengaplikasian energi terbarukan dan konservasi (penghematan) energi.
[ Leonard Hendrawan & Fathir Ramadhan]