ISO Gelar Konser Perdana Gitar-Piano Bertemakan Keliling Dunia
Oleh Diviezetha Astrella Thamrin
Editor Diviezetha Astrella Thamrin
Konser gitar dan piano diselenggarakan sebagi perwujudan penyaluran aspirasi dan ekspresi bermusik bagi para anggota, khususnya divisi gitar dan piano. Konser ini baru kali pertama dilaksanakan, sedangkan dua kali sebelumnya dalam format resital.
Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor ITB, Prof. Akhmaloka. Dalam sambutannya, Akhmaloka mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mendukung pergerakan mahasiswa yang imbasnya langsung dirasakan masyarakat. Beliau juga menegaskan bahwa pertunjukan musik merupakan salah satu bentuk aksi unjuk rasa mahasiswa yang positif.
Menurut ketua pelaksana acara, Deriano Vidyatama (Teknik Kimia 2010), acara ini diharapkan dapat membuat karya musik klasik semakin akrab dan populer di tengah-tengah masyarakat. "Mudah-mudahan konser perdana gitar dan piano ini dapat menjadi awal baru untuk mengembangkan format konser gitar dan piano," tutur Deriano.
Serasa Berkeliling Dunia
Lagu-lagu yang dibawakan dalam konser ini berasal dari berbagai negara dengan komposer berbeda-beda dari berbagai belahan dunia. Uniknya, para penonton disambut oleh panitia berseragam pramugari dan disuguhi penampilan dari para gitaris yang berpakaian seperti pilot. Pensuasanaan ini membuat para penonton merasa seolah-olah berkeliling dunia dengan menikmati musik yang bercirikan kedaerahan tiap-tiap negara.
Sesi piano dibuka oleh penampilan Edward Simon Situmorang yang membawakan "Prelude op. 23 No. 5" karya Sergei Vasilievich Rachmaninoff, dan ditutup dengan duet Nabila Affandi (Biologi 2009) dan Irham Hudaya (Fisika Teknik 2009). Duet ini menyuguhkan "Carnival of the Animals" yang terdiri dari 6 lagu dan dimainkan berkolaborasi dengan chamber orchestra beranggotakan 7 orang. Musik yang bertemakan margasatwa tersebut sukses memecah gelak tawa para penonton dengan aransemen jenaka dan penampilan para pemain yang mengenakan atribut-atribut hewan.
Penampilan gitar solo Dhoni Dwiputra Martamin (Fisika 2010) yang memainkan lagu "Koyunbaba" membuka sesi kedua. Lagu bersuasana gelap ini menceritakan kutukan di daerah Turki dan sekitar Asia Barat. Penampilan solo dan duet gitar juga menyuguhkan lagu-lagu dari Jepang, "Grand Valse karya Tarrega", dan bebarapa lagu Depapepe.
Ensembel gitar yang beranggotakan sekitar 40 orang menyusul tampil dengan lagu-lagu Indonesia seperti Puspa oleh ST 12, lagu dangdut Jatuh Bangun, Es Lilin, Bubuy Bulan, dan berbagai lagu asal Indonesia lainnya yang telah diaransemen ulang dengan menawan. Tawa penonton kembali pecah menyaksikan konduktor yang ikut bergoyang dangdut sembari memimpin ensembel.
"Konser ini secara keseluruhan dikemas menarik. Lagu-lagu bertempo cepat dan bernuansa pop yang disajikan juga memberi kepuasan pada penonton," komentar Andja Chairie, salah satu penonton. Konser kemudian ditutup dengan penyerahan plakat dan persembahan lagu Juwita Malam, dengan penyampaian teaser konser selanjutnya, Da Capo, yang akan digelar bulan April mendatang.
Sumber dokumentasi: Dokumentasi resmi ITB Student Orchestra