ISO Suguhkan Mahakarya Dunia dalam Selebrasi Ulang Tahun ke-10

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - ITB Student Orchestra adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa dalam rumpun seni budaya yang digandrungi oleh penikmat musik di kampus ITB. Hal ini dibuktikan dengan ramainya penonton konser FORTE "When Ganesha Plays Music Again". Konser ini adalah yang ketujuh bagi ISO dan sekaligus menjadi acara selebrasi ulang tahun ke-10. Di bawah kepemimpinan Bram Yohanes Setiadi (Fisika 2012), ISO menyenggarakan konser selama dua hari (18-19/04/15) dengan tidak hanya menampilkan kebolehan bermusik para anggotanya, namun juga mengundang musisi handal Indonesia.

"Bak sebuah simfoni indah yang tak terangkai dengan serta merta, demikian pula pagelaran ini dapat terwujud melalui kerja keras dan perjuangan yang tidak selalu mudah. untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak rektorat ITB, pihak sponsor, dan media partner yang telah mendukung dan membantu kegiatan ini untuk dapat terselenggara, serta kepada para bintang tamu yang telah turut memeriahkan acara ini," tutur Bram selaku ketua ISO.

ISO di hari pertama mengundang Jubing Kristianto dan Domus String Quartet dan pada malam harinya menggelar ISO Chamber Concert. Konser hari itu diadakan di gedung Aula Barat ITB. Di hari kedua ISO mengundang Levi Gunardi dan Jakarta Wind Quartet dan menutup rangkaian acara Forte dengan konser ITB Student Orchestra. Musisi-musisi yang diundang memainkan mahakarya dunia seperti karya Beethoven, I. Albeniz, Joseph Haydn, dan Paul Taffanel. Selain itu, Levi Gunardi juga menampilkan hasil garapannya sendiri, yaitu Make Us Proud Children, Dahayu, dan The Dancer.

Pada konser penutupan yang diadakan di Aula Timur pada Minggu (19/04/15) malam, Prof. Dr. Ir. Kadarah Suryadi, DEA., selaku rektor ITB mengungkap kebanggannya dengan konser yang mampu diselenggarakan oleh ISO. Menurutnya, ISO adalah salah satu unik yang bisa mengolah rasa mahasiswa lewat permainan musiknya. "Rasa diasah dengan seni dan hubungan sosial. Malam ini kita menyaksikan unit yang mengasah rasa," ujar rektor ITB dalam sambutannya.

Lewat terselenggaranya FORTE, ISO berharap dapat menunjukkan makna hubungan anatara hidup, musik, dan gerakan melalui alunan musik yang disuguhkan. ISO ingin para penonton merasakan gerakan-gerakan manusia yang teabaikan akibat kesibukan manusia modern ini. konser ini juga menjadi bukti kepedulian dan cinta mahasiswa ITB yang tergabung dalam ISO akan perkembangan musik orkestra.