ITB Berduka, Guru Besar Fisika Bangunan Prof. Soegijanto Berpulang

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id- Institut Teknologi Bandung berduka cita. Guru Besar Emeritus Prof. Dr. Ir. R.M. Soegijanto, M.Sc., dari Kelompok Keahlian Fisika Bangunan, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB berpulang pada Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 09.15 WIB di RS Borromeus, Bandung. Untuk menghormati kepergian Prof. Soegijanto, ITB menyelenggarakan upacara pelepasan jenazah di Aula Barat.

Sebelumnya jenazah disalatkan terlebih dahulu di Masjid Salman ITB. Jenazah kemudian akan disemayamkan di San Diego Hills, Karawang (Kavling Al Halim) usai pelepasan. Rumah duka berlokasi di Resor Dago Pakar Bandung (Forest Hill F-15). Kegiatan pelepasan jenazah ini diikuti oleh pimpinan, dosen, kerabat, dan kolega almarhum bersama dengan pihak keluarga. Sementara itu, dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pada acara pelepasan di Aula Barat, mewakili segenap sivitas akademika ITB, Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam dan mendoakan semoga Allah SWT. mengampuni, merahmati, dan memberikan keselamatan kepada almarhum dan keluarga yang ditinggalkan dapat ikhlas menerima kepulangan beliau.

"Saya atas nama keluarga besar ITB menghaturkan duka cita yang mendalam kepada keluarga besar Bapak Prof. Dr. Ir. R.M. Soegijanto, M.Sc., semoga Allah swt menerima amal ibadahnya dan mengampuni dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang terbaik yang mulia di sisi Tuhan YME, Allah swt. Kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan, kita mendoakan semoga senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran, serta dapat meneima kepergian almarhum dengan iklhas," ujar Prof. Reini.

Pada kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. membacakan biografi singkat almarhum. R.M. Soegijanto lahir di Solo 5 Maret 1938. Beliau menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung bagian Fisika Teknik tahun 1956-1961, Purdue University, USA tahun 1961-1962, University of New South Wales, Australia 1970, dan Program Doktor ITB 1977-1982. Beliau diangkat jadi Guru Besar pada 1995.

Semasa hidup beliau pernah menerima beragam penghargaan di antaranya Ganesha Cendekia Widya Adiutama ITB tahun 2009, Ganesha Bakti Cendekia ITB tahun 2004, Satyalencana Karya Satya 30 tahun 2002, dan Satyalencana Pengabdian 25 tahun 1985.

Rektor mengatakan, almarhum telah menapaki perjalanan panjang dalam kariernya. Sejarah mencatat almarhum adalalah sosok yang santun dan penuh hormat kepada siapapun baik senior maupun yuniornya. Sementara itu dari pihak keluarga yang diwakili oleh Dr. Andriyanto Wibisono, memohon doa agar mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya dan dimaafkan segala kesalahannya semasa hidup.