ITB Berikan Solusi Masalah Finansial di Bidang Pendidikan melalui Beasiswa

Oleh Neli Syahida

Editor Neli Syahida

BANDUNG, itb.ac.id - Biaya yang dikeluarkan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tidaklah sedikit. Hal inilah yang membuat sebagian siswa yang mampu secara akademis tetapi kurang mampu secara ekonomi merasa was-was untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ITB berusaha memberikan solusi untuk masalah finansial dengan cara memberikan bantuan beasiswa.

Berdasarkan data dari Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB, ITB telah memberikan beasiswa dengan total Rp160 milyar pada tahun 2012. Dana tersebut berasal dari ITB sendiri, pemerintah, maupun donatur mitra. Adapun rincian dananya, ITB memberikan Rp123 milyar, pemerintah Rp30 milyar, dan donatur mitra Rp7 milyar. Donatur mitra sendiri terdiri dari lima puluh tujuh instansi. Dari instansi ini, beberapa di antaranya juga memberikan beasiswa ikatan dinas, seperti McDermott, HSBC dan CIMB Niaga.

Jumlah penerima beasiswa di tahun 2012 sebanyak 3.882 mahasiswa. "Setiap tahun kita menargetkan untuk terus menambah jumlah beasiswa. Alhamdulillah setiap tahun selalu aja ada donatur baru yang berminat memberikan beasiswa untuk mahasiswa ITB. Sebagai contoh, tahun 2013 ini sudah ada beberapa donatur mitra yang berminat, misalnya ABB dan Yayasan Istiadji," kata Nanan Hendayana, Ketua Seksi Kesejahteraan LK ITB.

Jenis beasiswa sendiri dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu beasiswa BPPM dan BPPS, biaya hidup, dan bantuan tugas akhir. Ada pula yang mendapatkan beasiswa gabungan, misalnnya BPPS dan biaya hidup. Semua ini tergantung dengan kondisi ekonomi mahasiswa.

Pendaftaran beasiswa bagi mahasiswa ITB secara resmi dibukadua kali dalam setahun, yaitu Mei-Juni dan November-Desember. Pendaftaran dilakukan secara online. Namun, ada kemungkinan juga beberapa donatur mitra memberikan beasiswa bukan di waktu-waktu tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa yang menginginkan beasiswa selalu dianjurkan untuk selalu mengecek website tersebut.

Mahasiswa dapat memilih jenis beasiswa yang diinginkan. Setelah melakukan pendaftaran secara online, pelamar juga diwajibkan mengirimkan berkas-berkas yang diminta, di antaranya transkrip nilai, fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi KTP dan KTM, surat keterangan penghasilan orang tua, fotokopi rekening listrik, fotokopi buku tabungan, dan cetakan formulir yang sudah diisi melalui online.

Bidik Misi

Selain itu, ITB juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa baru 2013. Beasiswa yang disediakan adalah beasiswa Bidikmisi. Pendaftaran untuk beasiswa Bidik Misi terintegrasikan dengan pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN. Panduan pendaftaran dapat dilihat pada alamat http://bidikmisi.dikti.go.id. Penerima beasiswa Bidikmisi ITB akan dibebaskan dari BPPM maupun BPPS dan mendapatkan biaya hidup sekitar Rp950 ribu per bulan.

Kuota Bidikmisi ITB sendiri dari tahun ke tahun selalu bertambah. Secara berturut-turut jumlah penerima Bidikmisi ITB tahun 2010-2012 yaitu 450, 700, dan 800. Nanang mengatakan seringkali jumlah pelamar Bidikmisi belum memenuhi kuota yang disediakan. "Karena biasanya jumlah pelamar Bidikmisi lebih sedikit dari kuota yang disediakan, maka kami harus menyaring lagi siswa-siswa yang tidak mendaftar Bidikmisi namun dipandang layak untuk mendapatkan Bidikmisi," imbuh Nanan.

Tepat Sasaran

ITB tidak pernah membatasi mahasiswanya yang membutuhkan bantuan finansial. Bantuan ini terutama diprioritaskan kepada mahasiswa berprestasi yang kurang mampu secara finansial. Secara umum beasiswa ITB diberikan untuk mahasiswa ITB yang berprestasi dan kurang mampu secara ekonomi. Namun bukan berarti yang berpretasi tetapi mampu secara ekonomi atau yang kurang berprestasi dan tidak mampu secara ekonomi tidak boleh mendapat beasiswa.

"Semakin  tinggi prestasi dan semakin rendah ekonomi, akan mendapat prioritas utama untuk mendapat beasiswa yang disesuaikan dengan persyaratan dan kuota yang diberikan oleh donatur mitra beasiswa," tambah Nanan.