ITB, Boeing Indonesia, dan Kemdiktisaintek Bahas Beasiswa hingga Kolaborasi dengan Industri

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB), Boeing Indonesia, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar pertemuan untuk membahas mengenai sejumlah program, mulai dari beasiswa hingga kolaborasi industri, di ITB Innovation Park Bandung Technopolis, Senin (10/2/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. beserta jajaran; Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. beserta jajaran; dan Boeing Indonesia Head of ASEAN and Indonesia Government Relations Landry Haryo Subianto beserta tim.

Sebelumnya, pada 18 September 2024, ITB dan Boeing Indonesia telah menandatangani MoU di sela-sela gelaran Bali International Airshow (BIAS) 2024, pameran kedirgantaraan terbesar di Asia Tenggara yang mempertemukan lebih dari 100 perusahaan dan delegasi dari 35 negara.

Kegiatan hari ini menjadi salah satu kelanjutan MoU tersebut. Rektor ITB Prof. Tata mengatakan akan ada potensi besar untuk menyinergikan program-program yang ada di Kemdiktisaintek, ITB, dan Boeing Indonesia untuk kemajuan bersama.

Sementara itu, Dr. Fauzan Adziman mengatakan, pemerintah mendukung untuk riset di bidang kedirgantaraan. Beliau berharap dari kolaborasi antara ITB dan Boeing Indonesia akan berhasil dan menjadi contoh baik yang dapat direplika.

Adapun Landry Haryo Subianto sangat optimistis dengan kerja sama tersebut, baik untuk pengembangan pendidikan kedirgantaraan dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) di Indonesia, hingga pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar terbarukan untuk penerbangan dari biomassa.

Selain itu, para pihak membahas mengenai potensi pengembangan ekosistem kedirgantaan di Indonesia.

Terkait SAF, tim dari ITB pada Jumat (27/10/2023), mengikuti Ceremonial Flight menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada pesawat komersial, di Terminal 3, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Ceremonial Flight Sustainable Aviation Fuel bertajuk "From Nature to Future" itu dilakukan bertepatan dengan Hari Penerbangan Nasional. Penerbangan dengan armada Boeing 737-800NG (PK-GFX) itu dilakukan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo, Surakarta, dan sebaliknya di hari yang sama. Pesawat tersebut membawa lebih dari 100 penumpang dengan jarak sekitar 550 kilometer (342 mil).

Bahan bakar yang digunaan adalah Pertamina SAF jenis Bioavtur J2.4. Bahan ini diproduksi oleh Green Refinery RU IV Cilacap. Di dalamnya terkandung renewable 2.4% dengan kapasitas 9 KBPD melalui metode co-processing. Jika digunakan, produk ini berpotensi menurunkan emisi karbon pesawat sebesar 22 ribu ton CO2e per tahun. Bahan bakar ini ramah lingkungan karena menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula Bioavtur. Produk tersebut dinilai lebih unggul dibandingkan fossil fuel karena dapat mengurangi emisi pesawat terbang.

Kegiatan ini menjadi penerbangan komersial berbahan bakar bioavtur pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar energi terbarukan berbasis palm kernel oil (minyak inti sawit). Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan tersebut menjadi langkah besar dalam upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE).

Dalam proses penerapan Pertamina SAF jenis Bioavtur J2.4 ini, tim peneliti dari ITB bertindak sebagai koordinator bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). ITB mendukung komitmen pemerintah untuk tercapainya target NZE, yang kali ini dalam bidang aviasi.

#kerja sama #mou #rektor itb