Penandatanganan MoU dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D. dan Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami.

Zaid Alami mengatakan bahwa kerja sama dengan ITB menjadi langkah penting dalam memperkuat jalur talenta yang siap berkompetisi di industri kedirgantaraan Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung perguruan tinggi di Indonesia dalam menjawab tantangan sektor kedirgantaraan yang terus berkembang di Indonesia," ujarnya.

Penandatanganan dilakukan dalam gelaran Bali International Airshow (BIAS) 2024. Bali International Airshow 2024 merupakan pameran kedirgantaraan terbesar di Asia Tenggara yang bertujuan mendorong Indonesia menjadi pemimpin industri penerbangan regional. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 perusahaan dan 100 delegasi dari 35 negara/wilayah, serta didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia.   

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. mengatakan, "ITB memiliki kerja sama dengan institusi global. Itu akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam program-program, baik itu beasiswa, mengundang pihak industri untuk kuliah, riset bersama dengan tim Boeing, dan seterusnya. Jadi banyak sekali kemungkinan kerja samanya sesudah ditandatngani MoU ini."

Adapun Boeing hadir di Indonesia sejak tahun 1949 ketika Garuda Indonesia memulai operasi penerbangan dengan pesawat khusus Douglas DC-3. Saat ini, kehadirannya di Indonesia mencakup penerbangan komersial, pertahanan, satelit komersial, rantai pasokan, pelatihan teknis, kerja sama dengan perguruan tinggi, dan inisiatif dampak komunitas di seluruh industri lokal.