ITB dan Japan Science and Technology Agency Bahas Berbagai Potensi Kolaborasi Penelitian

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan Japan Science and Technology (JST) Agency di Rapim A, Gedung Rektorat, Selasa (17/9/2024). Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas mengenai berbagai potensi kolaborasi penelitian di sejumlah bidang.

JST adalah badan penelitian dan pengembangan Jepang yang berperan dalam sains, teknologi, dan innovation basic plan dengan tujuan utama memajukan sains dan teknologi dan memberikan solusi bagi masalah sosial. Untuk mencapai hal tersebut, JST bekerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan industri di Jepang dan luar negeri.

Pada momen tersebut, pihak JST menyampaikan program pendanaan yang secara umum dibagi menjadi tiga bidang, antara lain Strategic Basic Research yakni menciptakan teknologi inovatif untuk berbagai tujuan strategis, International Collaboration yaitu melaksanakan inovasi bersama yang berkelanjutan dan berkontribusi atas tantangan global, dan Industry-Academia Collaboration yakni mencipatakan ruang bagi perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan industri untuk menghasilkan inovasi dan mendorong komersialisasi. Program tersebut terbuka bagi ITB untuk tiga tahun ke depan.

Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo mengatakan, JST merupakan salah satu mitra penelitian ITB. Beberapa dosen dan peneliti dari ITB telah menerima pendanaan riset dari JST.

   

Beliau menyampaikan, dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari ITB lainnya, antara lain Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM), Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST), beserta sejumlah dekan fakultas/sekolah berdiskusi dengan pihak JST mengenai kemungkinan perluasan bidang penelitian. Hal ini karena terdapat sejumlah isu-isu yang masih menjadi permasalahan di Indonesia dan perlu dicarikan solusinya. Beberapa di antaranya mengenai riset pengembangan prostetik seperti kaki palsu, teknologi antarpulau khususnya di Indonesia Timur, isu-isu yang terkait resiliensi dalam perumahan atau permukiman, hingga teknologi di dalam bahan bangunan.

Pihak JST merespons baik sejumlah alternatif kolaborasi. Pihaknya pun mendorong khususnya para peneliti muda dan peneliti perempuan untuk dapat memimpin dan terlibat dalam program tersebut.

"Saya pikir ini menumbuhkan semangat dosen dan peneliti muda untuk berkolaborasi mengejar prestasi sekaligus memperkuat yang selama ini menjadi prioritas ITB, yaitu pengembangan budaya ilimah unggul," ujarnya.

Kunjungan JST ini semakin mempererat hubungan baik antara ITB dan Jepang dalam bidang riset. Dengan berbagai potensi kolaborasi, diharapkan kemitraan kedua belah pihak akan terus berlanjut dan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi Indonesia. Selain itu, hal ini menunjukkan upaya penguatan kolaborasi ITB dengan industri beserta mitra-mitra terkait.