ITB dan UPDM-B Tandatangani Nota Kesepahaman Bersama di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Oleh Ahmad Fadil

Editor Ahmad Fadil

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Indonesia, kali ini dengan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (UPDM-B).

Kerjasama antara ITB dan UPDM-B diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) yang dilakukan di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Bandung, Selasa (14/08/18).

MoU bersama UPDM-B melingkupi kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, yang naskahnya ditandatangani secara langsung oleh Rektor ITB, Prof. Kadarsah Suryadi dan Rektor UPDM-B, Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn.

Pada kesempatan yang sama, penandatanganan Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Prof. Sri Widiyantoro M.Sc.,Ph.D. dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan UPDM-B, Dr. Bambang Winarso, M.Sc., dengan turut disaksikan pula oleh Rektor ITB dan UPDM-B.

Rektor ITB periode 2005-2010, yang juga bertindak sebagai Ketua Dewan Penyantun UPDM-B, yaitu Prof Djoko Santoso, juga tampak hadir dalam penandatanganan.tersebut.

Kerjasama ini akan menjadi jembatan untuk pengembangan program studi baru bagi UPDM-B. Bila melihat kondisi dunia saat ini yang telah memasuki Revolusi Industri 4.0, maka setiap individu perlu didorong untuk semakin berkembang dalam penguasaan teknologi, terutama dalam bidang ICT.

Rektor UPDM-B dalam hal ini menyatakan pentingnya program studi baru di kampusnya. “Perkembangan keilmuan itu makin canggih, tetapi yang perlu dikaji adalah bagaimana menyikapi perubahan itu sendiri. Karena itu, kami ingin mengembangakan prodi baru, yaitu teknik. Pertama teknik tambang, kedua teknik industri, ketiga teknik informatika,” ujar Prof. Rudy.

Setelah ada pengembangan Teknik Pertambangan di UPDM-B, simposium pendidikan kurikulum tambang direncanakan juga akan dibuat dalam waktu dekat. Simposium tersebut akan mengundang praktisi serta akademisi agar gambaran mengenai pendidikan di masa mendatang dapat terlihat lebih jelas.

"Kurikulum yang biasanya berubah tiap 5 tahun sekali, bisa jadi akan menjadi berubah lebih cepat dengan percepatan teknologi seperti sekarang," tukas Rektor UPDM-B.

Rektor ITB, Prof. Kadarsah, menyambut baik kerjasama ini. Ia mengatakan bahwa saat ini ICT juga perlu dibarengi dengan pengembangan energi seperti batu bara, gas, dan lainnya karena ICT membutuhkan energi/daya dalam pengoperasiannya. “ICT tanpa energi tentu tidak akan jalan,” ujar Prof. Kadarsah. Ia juga yakin tiga prodi baru yang ingin dibuka oleh UPDM-B, yaitu teknik pertambangan, teknik industri, dan teknik informatika, akan mampu menyokong industri 4.0.