Membuka Jalan ke Rusia, ITB Tandatangani MoU dengan MEPhI
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id – Kerjasama antar perguruan tinggi membuka jalan bagi perkembangan positif bagi kedua belah pihak. Hal ini diyakini Institut Teknologi Bandung (ITB) bahwa tidak ada satupun yang dapat melangkah sendiri tanpa dukungan pihak lain, baik perguruan tinggi, pemerintah maupun industri. Nota Kesepahaman Bersama (MoU) merupakan bentuk payung hukum bagi kedua pihak, untuk bersepakat menjalin kerjasama atas dasar niat yang baik.
Untuk itu, pada hari Kamis, (29/03/2018), penandatanganan MoU antara ITB dengan National Research Nuclear University “MEPhI” (Moscow Engineering Physics Institute), Rusia, dilaksanakan di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari, Bandung. MoU ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB, Prof. Bambang R Trilaksono, dan Chief Vice Rector MEPhI, Prof. Oleg Viktorovich Nagornov. Hadir pada acara ini delegasi MEPhi yang diwakili oleh Deputy Director MEPhI (5-100) Russian Academic Excellence Project Office, Natalie Mueller.
Pertama kali menjalin kerjasama dengan Rusia
MoU ini merupakan pertama kali yang dijalin ITB bersama perguruan tinggi dari negara Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Yudi Darma, dosen Fisika ITB yang bertindak sebagai PIC (person-in-charge) kerjasama antara ITB dengan MEPhl. “Penanda-tanganan MoU ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja ITB secara keseluruhan, baik dalam bidang penelitian maupun bidang pendidikan. Dipersilakan kepada semua pihak dan sivitas akademika ITB untuk dapat memanfaatkan MoU ini secara optimal dengan harapan bisa memperkuat posisi ITB dan memberikan manfaat satu dengan yang lainnya” ujar Yudi. Sebagai PIC, Dr Yudi merupakan wakil dari ITB pada pelaksanaan program dan kegiatan bersama dengan MEPhl.
Dr Yudi mengungkapkan beberapa program penting ITB yang bisa segera berjalan dengan MEPhl, diantaranya yaitu pengembangan program riset bersama. Dalam program ini ITB akan dapat memanfaatkan peralatan riset di MEPhI, begitupula sebaliknya. Program selanjutnya adalah kerjasama akademik, yaitu pertukaran staf dosen dan mahasiswa, serta informasi kurikulum dan saintifik yang dapat dijalankan melalui penulisan paper bersama. Selanjutnya akan ada program seminar dan simposium bilateral yang melibatkan pembicara dari kedua perguruan tinggi ini. Harapannya, pertukaran staf pengajar dan mahasiswa dapat memperkuat kompetensi masing-masing perguruan tinggi.
Beberapa ahli dari MEPhI pernah diundang ke ITB untuk membahas berbagai topik, termasuk pemanfaatan energi nuklir. Meskipun hubungan antara ITB dan MEPhl sudah terjalin lama, namun, setelah ditandatanganinya MoU ini, dapat memperlancar pelaksanaan program-program dan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Sekilas Tentang MEPhI
National Research Nuclear University “MEPhI” (Moscow Engineering Physics Institute) merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Rusia dan menempati jajaran ranking paling tinggi di negaranya. Saat ini, MEPhI memokuskan riset dan pengajaran mereka dalam beberapa Institut, yaitu Institute of Nuclear Physics and Engineering, Institute of Laser and Plasma Technologies, Institute of Engineering Physics for Biomedicine, Institute of Nanoengineering in Electronics, Spintronics and Photonics, dan Institute of Cyber Intelligence Systems.
MEPhI menerapkan konsep multidisiplin, transdisiplin dan interdisiplin, sehingga melibatkan banyak bidang kepakaran secara komprehensif. Informasi terbaru pada April 2018, menunjukkan bahwa saat ini MEPhl berada di peringkat 401-500 pada pemeringkatan THE (Times Higher Education) dan peringkat ke 35 di kelompok BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Saat ini diketahui MEPhI telah melahirkan enam orang peraih penghargaan Nobel. Lebih jauh lagi, setelah berganti kebijakan, sejak tahun 2000, segala sesuatu di MEPhl didasarkan pada prinsip keterbukaan, internasionalisme, dan inovasi. MEPhI sekarang memiliki 21 kampus satelit di luar Moskow, di 20 kota Rusia, dengan total populasi mahasiswa lebih dari 38.000. MEPhI juga memiliki agenda untuk mengatasi tantangan global dan kompleks abad ke-21 melalui bidang-bidang yang diprioritaskan, termasuk obat-obatan, energi nuklir, nanoteknologi, dan ekologi.
Harapan ITB Terhadap MoU ini
Terkait manfaat yang bisa didapatkan dengan MoU ini, Yudi Darma mengatakan, “MEPhI memiliki budaya pendidikan dan penelitian serta inovasi yang lebih baik dari kita, oleh karenanya merupakan kesempatan yang baik untuk berinteraksi secara positif dengan MEPhI untuk mempercepat transformasi ITB menjadi perguruan tinggi yang unggul sekaligus untuk mewujudkan visi ITB sebagai Entrepreneurial University. Yang lebih penting lagi, MEPhI sudah lama berpartisipasi dengan sukses dalam kolaborasi ilmiah terkemuka di dunia, seperti: ALAS ALICE pada collector hadron besar (CERN), STAR dan PHENIX (Brookhaven National Laboratory, USA), GLUEX (Laboratorium Jefferson, USA), FAIR (Jerman), BELLE, BELL II dan ILC ( Jepang), NA 61 / SHINE (CERN), dan DARKSIDE (Italia),” ujarnya.
Pada 2014-2015, MEPhI mengambil bagian dalam kolaborasi baru dengan CMS, AMANDA, SHIP, dan ICECUBE. Selain itu, MEPhI berpartisipasi dalam kolaborasi ilmiah utama di pusat synchrotron DESY, kolaborasi Rusia-Italia dalam eksperimen PAMELA dan ARINA, percobaan Rusia-Eropa KORONAS dan PHOTON, dan eksperimental internasional reaktor termonuklir ITER, dan masih banyak lagi. “Diharapkan kedepannya, staf dan mahasiswa ITB bisa berpartisipasi dalam kegiatan penelitian-penelitian besar dunia melalui kerjasama ITB-MEPhI ini,” pungkas Yudi.