ITB Fair 2012: Sociopreneur Competition, Wadah Berkarya dengan Jiwa Sociopreneurship
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
Ada sedikit perbedaan antara sociopreneur dengan entrepreneurship lainnya. Sociopreneur adalah perwujudan jiwa entrepreneurship, namun tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berusaha untuk membantu dan mengembangkan masyarakat sehingga masyarakat tersebut dapat menjadi masyarakat yang mandiri. "Oleh karena itu, sangat penting bagi para mahasiswa untuk lebih menggali dan mengembangkan semangat kewirausahaan sosial mereka," ujar Audinisa Fadhila (Teknik Lingkungan 2010) selaku ketua Sociopreneur Competition.
Kompetisi yang diadakan sejak Desember 2010 ini menarik 139 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. "Dari banyaknya jumlah peserta yang mendaftar, kita bisa melihat banyaknya jumlah mahasiswa yang memiliki ide kreatif untuk berwirausaha," ujar Audi. "Melalui event ini, saya berharap agar ide-ide tersebut tidak luntur begitu saja, namun direalisasikan sehingga memberikan manfaat pada masyarakat," tambahnya kemudian.
Dari sejumlah peserta tersebut akan dipilih sepuluh finalis melalui penjurian tahap pertama untuk mengikuti training camp demi mengembangkan ide kewirausahaan sosial mereka. Dan penjurian final akan dilakukan untuk memilih tiga finalis yang dilakukan dengan aspek penilian terhadap perkembangan finalis setelah mengikuti training camp. Tim juri sendiri merupakan dosen-dosen dari ITB dan praktisi-praktisi yang telah berpengalaman di bidang sociopreneur.
Event Belum Berhenti
Setelah melewati penilaian yang ketat, telah didapat tiga besar finalis yang akan mendapatkan sejumlah hadiah. Ketiga finalis tersebut adalah tim Chevalier Universitas dari Institut Teknologi Bandung dengan judul paper "Chevalier, Edukasi Bisnis, Branding dan Teknik Pembuatan Sepatu Berkelas Internasional", kemudian Garuda ITS dari Institut Teknologi Sepuluh November dengan judul paper "Kampoeng Garuda - Kampung Binaan Pemanfaatan Potensi Laut Pantai Kenjeran untuk Aneka Jajanan dan Handycraft Masyarakat Keputih Surabaya", serta Generasi Cinta Lingkungan Universitas dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan paper "Bank Limbah Ikan - Solusi Tata Kelola Limbah Ikan sebagai Komoditi Pakan Ternak dan Pupuk Tanaman".
"Meskipun hasil tiga finalis sudah diumumkan, namun event ini belum berhenti," ujar Audi. Ketiga finalis itu akan mendapatkan hadiah berupa uang sejumlah Rp 15.000.000 untuk masing-masing tim. Uang itu akan digunakan sebagai modal awal untuk mewujudkan ide mereka, dan mereka masih harus memberikan laporan pada panitia. "Mereka akan terus di monitor selama tiga bulan," tambah Audi.
[edobelva]