ITB Fair 2012: Talkshow GOGI Bincang Peran Matematika dalam Industri Minyak dan Gas

Oleh Hastri Royyani

Editor Hastri Royyani

BANDUNG, itb.ac.id - Ungkap seberapa penting penerapan ilmu matematika dalam industri minyak dan gas serta hubungannya dengan ilmu perminyakan antar Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) ITB menyelenggarakan Talkshow A Glimpse of Oil and Gas Industry (GOGI). Seminar yang menjadi bagian dari ITB Fair 2012 ini menghadirkan para praktisi dan akademisi yang kompeten dalam industri minyak dan gas.
"Sebagai matematikawan tugas kita adalah sebagai seorang problem solver," jelas Dosen Matematika ITB Prof. Edy Soewono membuka seminar GOGI yang berlangsung pada Sabtu (04/02/12) bertempat di Aula Barat ITB. Menurut beliau, selalu akan ada masalah di setiap perusahaan, termasuk di industri migas, permasalahan nyata yang tentu jarang ditemui di bangku perkuliahan.

"Ketika masalah ditemukan, identifikasi masalah mutlak dilakukan untuk mengetahui masalah lebih detail baru kemudian membuat model matematikanya," papar Dosen yang juga aktif sebagai peneliti di Oppinet ITB ini.

Edy melanjutkan, "Matematikawan unggul karena memiliki banyak tools untuk menyelesaikan model." Setelah hasil model diperoleh perbandingan dengan hasil dalam dunia nyata perlu dilakukan untuk menguji akurasinya.

Dosen Teknik Perminyakan Prof. Dr. Pudjo Sukarno, M.Sc, Ph.D mengungkapkan, "Meskipun garis depan industri minyak adalah seorang geologist untuk menemukan minyak, tetapi pemodelan matematika menjadi hal yang pokok dalam memecahkan suatu masalah."

Menurut beliau, keberadaan seorang matematikawan di industri migas dapat mempercepat pengambilan keputusan. "Tanpa matematika, pengeboran di industri minyak bisa memakan waktu lama, sedangkan dengan matematika, proses tersebut bisa diefisiensikan sehingga lebih cepat" tutur Pudjo.

Peluang Karir Matematikawan di Industri Minyak dan Gas

"Peluang kerja seorang matematikawan di bidang non-matematika ditentukan oleh kemampuannya untuk menyesuaikan diri di dunia kerja," ujar Pudjo menilai. Geophysicist Schlumberger Ratu Tisha, S.Si yang hadir sebagai narasumber juga turut menyampaikan pendapatnya.

Memiliki latar belakang keilmuan Aljabar, Tisha merasa beruntung. "Saat di bangku kuliah, saya sudah terbiasa dengan soal yang hanya ada sedikit informasi. Karena di dunia kerja juga dituntut untuk menyelesaikan masalah dengan informasi yang tidak banyak,"  ungkapnya.

Lulusan Matematika ITB ini juga membagi pengalamannya, "Di dunia kerja saya, everyday is mathematics modeling."  Namun ia menyayangkan jika masih ada yang meragukan kemampuan matematikawan di bidang engineering. "Oleh karena itu, kita sebagai matematikawan yang harus menggaungkan dan membuktikan diri ke dunia luar," pesan Tisha menutup talkshow.