ITB Gelar Dialog Akademik Bersama Perwakilan Mahasiswa
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG,itb.ac.id - Perkuliahan tahun akademik 2020/2021 merupakan praktik perkuliahan yang dijalankan di luar ekspektasi segenap sivitas akademika ITB. Pandemi COVID-19 memaksa mayoritas perguruan tinggi, termasuk ITB untuk menyelenggarakan perkuliahan secara daring.
Setelah setahun perkuliahan daring berjalan, tentu terdapat banyak kendala dan permasalahan yang dirasakan oleh seluruh sivitas akademika ITB, baik tenaga pendidik dan mahasiswa. ITB tentu perlu menyiapkan solusi terbaik demi keberlangsungan perkuliahan yang efektif di masa yang akan datang.
Dalam rangka menciptakan proses perkuliahan lebih baik di tahun 2021, Direktorat Pendidikan ITB mengadakan Dialog Akademik pada Sabtu (08/05/2020) dengan mengundang perwakilan himpunan mahasiswa program studi dan perwakilan mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah mahasiswa selama menjalani perkuliahan daring.
Acara ini diselenggarakan melalui platform konferensi digital selama kurang lebih lima jam. Acara ini juga dihadiri oleh Rektor ITB, Direktur Kemahasiswaan ITB, Direktur Akademik ITB, Direktur Multikampus Jatinangor ITB dan sivitas akademika ITB lainnya. Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab antara mahasiswa dan pimpinan ITB.
Acara dibuka dengan penyampaian arahan dari Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. selaku Rektor ITB. Ia menyampaikan bahwa di masa pandemi seperti saat ini, apa yang dirasakan mahasiswa, dirasakan juga oleh seluruh sivitas akademika ITB. Untuk itu kita semua perlu memiliki rasa empati. “We are all in this together,” ungkapnya.
Kesamaan dalam hal ini ini ialah, sama-sama beradaptasi, berinovasi, dan memperjuangkan perkuliahan secara daring dengan efektif. Ia juga berpesan bahwa ke depan ITB perlu menciptakan persiapan yang matang untuk menghadapi tantangan yang akan datang, terkhusus tantangan normal baru. Ia menyatakan bahwa ITB akan mengupayakan agar perkuliahan dilaksanakan secara luring atau hybrid.
Acara dilanjut dengan sambutan dari Dr. Ir. Arif Hariyanto selaku Direktur Direktorat Akademik ITB dan pemaparan aspirasi dari perwakilan himpunan mahasiswa program studi tiap fakultas/sekolah dan perwakilan mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB). Masing-masing fakultas/sekolah memiliki permasalahan yang beranekaragam, mulai dari sulitnya memahami materi, minimnya sarana dan prasarana penunjang perkuliahan, tingkat interaksi yang rendah, kesehatan mental mahasiswa, keluhan biaya, dan lain-lain.
Mayoritas mahasiswa juga mengajukan agar beberapa mata kuliah dilaksanakan secara luring atau hybrid dengan memperhatikan protokol kesehatan karena hal itu merupakan tanggung jawab bersama.
Pada akhir acara, mahasiswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya kepada direktur kemahasiswaan ITB, direktur ITB Kampus Jatinangor, dan Direktur Direktorat Akademik ITB. Pada diskusi tersebut, Dr. Ir. Arif Hariyanto, menyampaikan bahwa ITB merencanakan perkuliahan secara luring atau hybrid di bulan Juni dan Juli untuk beberapa mata kuliah. Hal ini berlaku untuk kampus Jatinangor maupun Ganesa.
Reporter: Daffa Raditya Farandi (SBM 2020)