ITB Gelar Kajian Internasionalisasi Jurnal dengan DIKTI

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor Diviezetha Astrella Thamrin

BANDUNG, itb.ac.id - Rendahnya jumlah jurnal Indonesia yang terindeks di pengindeks internasional bereputasi mendorong ITB mengadakan diskusi kelompok mengenai internasionalisasi jurnal. Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia, diskusi kelompok yang diadakan pada Sabtu-Minggu (16-17/11/13) ini mengevaluasi program internasionalisasi jurnal domestik yang telah dilakukan Tim ITB Jurnal dan DIKTI pada tahun 2013.

Pada diskusi kelompok ini, Tim ITB Jurnal dan DIKTI mengkaji bahwa jumlah publikasi ilmiah Indonesia yang terindeks di pengindeks internasional Scopus masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hingga tahun 2013 ini, belum ada jurnal yang terindeks di Thomson ISI Web of Science, salah satu pengindeks jurnal internasional bereputasi tinggi. Rendahnya jumlah jurnal terindeks ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti rendahnya kualitas substansi artikel jurnal, manajemen dan pengelolaan jurnal yang belum berorientasi internasional, komposisi dewan penyunting yang belum berskala internasional, dan pengelolaan portal e-journal yang belum memiliki standar internasional. Selain itu, rendahnya jumlah sitasi jurnal ilmiah dan kurangnya informasi strategi juga berperan penting pada rendahnya jumlah jurnal yang terindeks pada pengindeks internasional ini.

Saat ini, DIKTI tengah berfokus pada program internasionalisasi jurnal-jurnal domestik. Internasionalisasi jurnal-jurnal ini memiliki tujuan utama diseminasi global terhadap jurnal-jurnal yang ada di Indonesia agar dikenali di seluruh penjuru dunia. Jurnal ITB yang telah berhasil terindeks pada Scopus adalah "ITB Journal of Science", "ITB Journal of Engineering Science", dan "ITB Journal of Information and Communication Technology" terbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB, serta jurnal terbitan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

Koordinator dan juga Kepala Editor ITB Jurnal, Prof. Dr. Ismunandar, menyatakan bahwa dibutuhkan satuan tugas khusus untuk Program Internasionalisasi Jurnal Domestik di bawah naungan DIKTI. Menurut Ismunandar, satuan tugas ini nantinya bertugas menyeleksi dan membina jurnal-jurnal di Indonesia. "Pembinaan ini bertujuan agar pengelolaan jurnal sesuai dengan platform internasional dan memenuhi persyaratan yang diminta pengindeks internasional bereputasi," jelas Ismunandar.

Selain itu, diskusi kelompok ini juga mengidentifikasi beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperbesar probabilitas internasionalisasi jurnal Indonesia, seperti finalisasi Indonesian Citation Index (IdCI) sebagai tool indeksasi, analisis sitasi, dan pre-evaluasi. Selain itu, dikaji pula bahwa dibutuhkan suatu pelatihan dan diskusi intensif antara tim satuan tugas untuk Program Internasionalisasi Jurnal Domestik dengan Tim Seleksi Pengindeks Internasional Bereputasi untuk tujuan Training of Trainer (TOT). "Sitasi jurnal juga perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu kriteria seleksi pengindeksan di pengindeks internasional bereputasi," tutup Ismunandar.

 

Sumber dokumentasi: itbcatalyst.com


scan for download