ITB Gelar Seminar dan Kursus Air Asam Tambang dan Pengelolaannya

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG itb.ac.id — Air Asam Tambang merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan mineral dan batubara. Menyikapi hal tersebut, Indonesian Network for Acid Drainage (INAD) bekerjasama dengan KK Teknik pertambangan  FTTM ITB mengadakan Seminar Nasional dan Kursus Air Asam Tambang Ke-6 dan Pengelolaan Air Tambang  di Indonesia yang diselenggarakan di Aula Barat ITB Kampus Ganesa, Rabu (18/9/2019).

Air Asam Tambang (AAT) merupakan salah satu pencemaran yang berdampak nyata pada lingkungan sekitar, hal tersebut harus dikelola dengan baik dan terencana sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan dapat diminimalisir.  Pembicara dan peserta pada seminar ini berasal dari berbagai profesi mulai dari akademisi, praktisi, peneliti, konsultan, dan mahasiswa, serta dihadiri pula pembicara dari internasional.

“Tujuan diadakan seminar dan kursus ini adalah sebagai ajang komunikasi dan berbagi pengalaman serta pemikiran tentang praktik maupun teknologi terkait dengan pengelolaan dan sistem penyaliran tambang,” ujar Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama dalam pembukaan presentasinya terkait status pengelolaan air asam tambang di Indonesia. 

Ia menambahkan, penyebab terjadinya AAT adalah reaksi antara mineral sulfida dengan oksigen dan air pada cebakan mineral atau endapan batubara sehingga menghasilkan air yang bersifat asam. Air asam tersebut dapat melarutkan logam berat dan menyebabkan pencemaran lingkungan yang signifikan jika mencemari badan perairan umum.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Ir. Muhamad Hendrasto, M.Sc., yang memaparkan, bahwa kekayaan alam Indonesia adalah aset dan sumber kehidupan bangsa dan negara. Karena jumlahnya terbatas, sehingga harus dikelola dan dipelihara untuk mewujudkan pemanfaatan yang lestari.

Beberapa topik lain yang diseminarkan dalam acara tersebut diantaranya ialah, Kulturisasi Mikroba Bioremediasi Air Asam Tambang Batubara melalui Public Approach Sebagai Upaya Mewujudkan Sustainable and Good Mining Practice yang disampaikan oleh Zulkifli Almujahid. Kemudian materi tentang Analisis Pengelolaan Kualitas Air Pada Lubang Bekas Tambang (Void Dengan Menggunakan Tanaman Eceng Gondok [Eichornia Crassipes]) Dan Substrat Organik Di PT. ABC oleh Asri Fridtriyanda, serta Classification Method of Waste Rocks for Prevention of Acid Mine Drainage by Considering AMD Potential in a Short and a Long Term by Prof. Takashi Sasaoka.

Reporter : Ahyar (Teknik Metalurgi 2018)