ITB Gelar Seminar Siaga Gempa dan Tsunami untuk Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Wapia-Pia

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Teknik Geofisika ITB gelar Seminar Siaga Gempa dan Tsunami, Senin (19/8/2024). (Dok. Tim Teknik Geofisika ITB)

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Seminar Siaga Gempa dan Tsunami, yang merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Bottom-Up ITB 2024 dengan tema “Pendampingan Penguatan Kapasitas Masyarakat untuk Mitigasi Gempa dan Tsunami”, di Desa Wapia-Pia, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (19/8/2024).

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ir. Endra Gunawan, S.T., M.Si. Anggota tim yang juga menjadi presenter dalam seminar ini adalah Fauzi Makarim, Kharisma Dwi Anggraheni, Samuel Valentino, dan Feby Angriyani. Mereka memaparkan latar belakang pemilihan Desa Wapia-Pia sebagai lokasi program, perkembangan indikator Tsunami Ready, serta kesimpulan dari upaya mitigasi yang telah dilakukan.

Dalam presentasinya, mereka menyoroti bahwa Desa Wapia-Pia telah memenuhi beberapa dari 12 indikator Tsunami Ready, meski masih perlu perbaikan di beberapa aspek untuk mencapai kesiapan penuh. Komitmen masyarakat dan pihak terkait menunjukkan desa ini berada di jalur yang tepat menuju kesiapan yang optimal. Program ini diharapkan menjadi contoh kesiapsiagaan Tsunami Ready yang akan meluas ke Indonesia Timur, mengingat saat ini fokusnya masih di Sumatera dan Jawa.

Sambutan oleh Dosen Kelompok Keahlian Geofisika Global ITB. (Dok. Tim Teknik Geofisika ITB)

Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, dengan masukan dari Dr. M. Husni Kotta, S.T., M.Si., Dosen Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO), yang menyarankan kelanjutan kegiatan ini melalui penelitian mahasiswa S2 untuk menghasilkan data yang lebih akurat. Menanggapi hal ini, Dr. Endra menyatakan bahwa kerja sama antara ITB dan UHO sudah terjalin melalui Memorandum of Understanding (MoU), dan tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga terlibat dalam kegiatan ini, seperti pembuatan peta rendaman tsunami. Peluang kolaborasi masih terbuka lebar untuk penelitian lanjutan.

Suci Dewi Anugrah dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung kegiatan ini melalui program Sekolah Lapangan Gempa dan sosialisasi lebih lanjut. Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat menjangkau lebih banyak peserta di masa mendatang sehingga upaya mitigasi dapat dirasakan oleh khalayak yang lebih luas.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)