ITB, GEM, dan Central South University Kerja Sama Hadirkan Laboratorium Bersama Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi Pertama di Dunia

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Central South University (CSU) dan GEM Co., Ltd. di Gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin (6/11/2023). Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut program Laboratorium Bersama Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi antara Tiongkok-Indonesia sebagai bentuk hasil kerja sama GEM, ITB, dan CSU serta beasiswa antara GEM-ITB sebelumnya.

Penandatangan MoU tersebut dilakukan secara luring oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. dan CEO of GEM Co., Ltd., Profesor Xu Kaihua. Adapun penandatangan daring dilakukan oleh Vice President of Central South University, Prof. Guo Xueyi. Selain itu, dilakukan penandatanganan MoU terkait beasiswa GEM-ITB yang dilakukan oleh Sekretaris Institut, Prof. Dr.-Ing Ir. Widjaja Martokusumo dan Deputy General Manager of GEM Co., Ltd., Song Wei.

Prof. Reini sangat mengapresiasi dan mendukung penuh atas terselenggaranya kerja sama antara tiga institusi di bidang teknologi daur ulang. Hadirnya kerja sama ini tidak hanya berdampak bagi ITB, tetapi juga negara Indonesia. Hal ini ditunjang oleh Indonesia yang terkenal kaya akan sumber daya mineralnya yang dapat diimplementasi dan menjadi sumber daya yang menguntungkan bagi industri teknologi daur ulang.

"Kerja sama ini diharapkan dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih bagi Tiongkok dan Indonesia," ujar Prof. Reini.

   

Rencana Pembangunan Laboratorium Bersama Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi antara Tiongkok-Indonesia merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama antara GEM, ITB, dan CSU yang sudah direncanakan sejak 9 September 2023. Program ini bertujuan mempromosikan pertukaran teknologi dan budaya antara Tiongkok dan Indonesia dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi Indonesia. "Ini merupakan kerja sama dengan waktu eksekusi tercepat," ujar Prof. Xu Kaihua.

Kerja sama pembangunan laboratorium bersama juga dilatarbelakangi oleh visi kedua pemimpin negara China dan Indonesia di bidang sains dan teknologi, khususnya terkait program “one belt one road”. Laboratorium ini akan berfokus pada penelitian mineral berharga, bahan energi terbarukan, green energy, dan mempromosikan bidang pertambangan di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, GEM juga berencana memperbanyak laboratorium bersama kelas dunia hingga 100 laboratorium dan menghasilkan 100 doktor, 1.000 master, dan 10.000 ahli teknik melalui program beasiswa GEM-ITB.

"Hari ini ketiga pihak hadir bersama mengumpulkan kekuatan untuk mendorong green energy yang berkelanjutan demi mempromosikan pemulihan ekonomi dan membantu kesejahteraan di Indonesia," tutur Prof. Xu Kaihua.

Prof. Xu Kaihua juga mengungkapkan bahwa kerja sama antara universitas di China, perusahaan China, dan perguruan tinggi di Indonesia merupakan kerja sama pertama kali yang pernah dilakukan. Harapannya, momen ini dapat menjadi sejarah baru di bidang sains dan teknologi antara China dan Indonesia dan dapat memberikan kontribusi besar bagi pendidikan dan industri teknologi kedua negara.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh