Akhirnya, Remural Babakan Siliwangi KMSR Terwujud!

Oleh Muhammad Arif

Editor Muhammad Arif

Bandung, itb.ac.id-Sejak hari Minggu, 10 Juni 2006 lalu Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR) menggelar “Remural Babakan Siliwangi” hingga hari Sabtu, 16 Juni 2006 nanti. Mural berarti melukis dinding, sehingga remural berarti melukis kembali dinding penyangga tanah Jalan Siliwangi.
Kegiatan mural ini telah dilaksanakan sebelumnya, tepatnya pada hari Minggu 14 September 2003 lalu. Para pelukis juga merupakan mahasiswa FSRD sebanyak 300 orang. Kegiatan mural tersebut meraih penghargaan berupa sertifikat dari Museum Rekor Indonesia (MURI) Semarang untuk katagori Mural (lukisan dinding) terpanjang di Indonesia.
Kini, empat tahun kemudian lukisan dinding penyangga tanah tersebut telah kotor dan tak enak dipandang lagi. Oleh karena itu, KMSR dengan dukungan penuh Dekan FSRD melukis kembali Babakan Siliwangi dengan desain-desain yang baru. Kegiatan ini sebenarnya telah direncanakan sejak bulan Februari 2007 silam, tapi mengalami banyak kendala. Musibah banjir yang melanda Jakarta pada bulan yang sama menyebabkan pihak sponsor kegiatan ini membatalkan kucuran dananya. Padahal Bulan Februari lalu, ‘pasukan’ KMSR telah dikerahkan untuk membersihkan dinding peyangga tanah tersebut dari lumut dan debu. Sebuah pemadam kebakaran pun dimanfaatkan untuk menyemprotkan air pada dinding. Bahkan pihak Kecamatan Coblong ikut mendukung acara ini. „Kami sudah mengumumkan pada masyarakat Coblong untuk ikut berpartisipasi tapi sayangnya acaranya ditunda,“ ungkap seorang pegawai Kecamatan antusias pada bulan Februari lalu.
Bulan ini, setelah mendapatkan dana besar dari produsen cat Akzo Nobel Dekorina, kegiatan yang sempat tertunda ini pun terlaksana. Sejak hari Sabtu, 9 Juni 2007 dinding penyangga tanah kembali dibersihkan dengan bantuan sebuah mobil pedamam kebakaran. Pembersihan ini selesai pada hari Minggu, kemudian dilanjutkan dengan menutup mural lama dengan cat putih. Selanjutnya, hari Selasa hingga Rabu lalu pembuatan sketsa dilakukan. “Karena bukan untuk rekor MURI, remural kali ini dilakukan tanpa target. Jadi jumlah peserta tidak sebanyak yang dulu dan tidak ada target per hari harus selesai apa dulu,” ungkap Bob, Seni Rupa ’05. Memang, jika dibandingkan dengan mural pertama empat tahun yang lalu, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi jauh lebih sedikit dan waktu remural ini lebih lama (mural pertama selesai dalam tiga hari). Desain muralnya sendiri cukup datang dari mahasiswa FSRD sendiri. “Yang desain banyak, dipilih bersama dan (kesemuanya-red) disatukan,” tutur Randi, salah seorang pengurus inti KMSR. Pewarnaan dinding sudah dimulai pada hari Rabu (13/06) lalu dan diperkirakan akan selesai pada hari Sabtu nanti.