ITB Insight: Berbagi Pengetahuan Rekayasa Suara

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor Diviezetha Astrella Thamrin

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka memperingati Dies Natalisnya yang ke-60, Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik (HMFT) menggelar ITB Insight, sebuah rangkaian acara yang diselenggarakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat dengan teknologi. Salah satu mata acara dari ITB Insight adalah pelatihan rekayasa suara (sound) yang dikemas dalam bentuk training interaktif. Bertempat di Ruang Multimedia Gedung T.P. Rachmat (Laboratorium Teknik VI), acara yang dilaksanakan pada Sabtu (23/11/13) ini mengupas dunia teknologi sound melalui praktik langsung.

Dengan mengusung tema festival sound dan lighting, ITB Insight berusaha menghadirkan berbagai aplikasi teknologi di tengah-tengah masyarakat. Banyaknya acara yang hampir semuanya membutuhkan sistem tata suara saat ini merupakan alasan digelarnya pelatihan sound sebagai salah satu mata acara ITB Insight. Fisika Teknik (FT) ITB sebagai program studi yang mendalami teknologi rekyasa akustik merasa menggeluti ranah yang tepat untuk berbagi dan memberikan pelatihan ini.

Pada pelatihan ini, peserta diberi pengetahuan mendasar mengenai teknik reproduksi suara. Pelatihan yang diberikan oleh Alexander Christian Nugroho (Fisika Teknik 2010) ini membahas dan melatih 4 aspek utama dalam reproduksi suara, yaitu miking, wiring, mixing, dan speaker placement. Pelatihan dibuka dengan pemaparan mengenai sistem tata suara. Alexander menjelaskan bahwa peran sisem tata suara adalah untuk mengamplifikasi dan mengatur kualitas suara dari sinyal radio. "Setelah kualitas suara diatur, akan dihasilkan output yang sesuai dari sistem speaker yang akan diterima oleh pendengar," jelas Alexander.

Setelah memperoleh pengetahuan dasar mengenai sistem tata suara, peserta juga diberi pemahaman mengenai aplikasinya. Dijelaskan beberapa aspek penting dalam sistem tata suara seperti wiring dan system layout, teknik pemasangan mikrofon, speaker layouting, dan mixing. "Sebuah sistem tata suara yang baik harus memiliki balanced audio. Balanced audio ini merupakan metode untuk meminimalkan suara yang tidak diinginkan dari gangguan pada kabel," papar Alexander.

Peserta juga dilatih untuk memilih desain, mengoperasikan, serta mengatur sistem suara agar memperoleh hasil optimal yang sesuai dengan fungsi acara dan ekspektasi pendengar. Pada pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan materi teoritis, melainkan juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung equipment tertentu untuk langsung mengaplikasikan kemampuan yang dilatih. Keith Bunardy, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan rekayasa suara, mengaku senang karena HMFT berinisiatif menggelar pelatihan ini. "Saya memang memiliki ketertarikan akan dunia sound. Saya harap nantinya akan ada pelatihan lanjutan yang ilmunya lebih mendalam lagi, sampai pada recording dan advanced mixing," ujar Keith.