ITB Kembangkan Sistem Konferensi Video Digital untuk Pengajaran Kuliah
Oleh Ahmad Furqan Hala
Editor Ahmad Furqan Hala
Berbeda dengan layanan panggilan video (videocall), layanan DVC ini diterapkan untuk konferensi. Artinya layanan konferensi video ini tidak hanya mampu memfasilitasi dua jaringan saja, tetapi juga dapat menghubungkan lebih dari dua jaringan dalam sistemnya. DVC ini adalah bentuk teknologi intermediet dari panggilan video. Penggunaan DVC sebagai alat telekomunikasi semakin lazim digunakan sejak awal tahun 1990-an dimana teknologi internet dengan kapasitas broadband yang lebar dan teknologi pengompresan video semakin berkembang dan lebih maju.
Sistem DVC ini menggunakan dua komponen utama untuk dioperasikan yaitu komponen pengompres video atau yang biasa disebut codec dan komponen untuk menghubungkan data secara langsung seperti pemancar jaringan digital. Biasanya untuk koneksi data yang lebih cepat, sistem DVC ini menggunakan jaringan antar protokol internet atau IP. Sedangkan untuk aliran audio ditransmisi melalui jaringan sistem telepon biasa Plain Old Telephone System (POTS).
Adapun peralatan-peralatan utama yang dibutuhkan untuk melakukan DVC antara lain: input video berupa kamera video atau webcam, output video berupa monitor, televisi atau proyektor, input audio berupa microphone, pemutar kaset, output audio berupa speaker, transfer data berupa jaringan internet baik berupa LAN atau sambungan internet lainnya, dan terakhir komputer sebagai unit pemroses data sentral.
Di ITB sendiri, komponen-komponen untuk melakukan DVC ini sudah tersedia dan dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen dalam proses perkuliahan. Teknologi yang disediakan juga sudah terbilang cukup maju untuk ukuran DVC standar. Sistem DVC ini dikontrol dan dioperasikan oleh UPT Perpustakaan ITB, di bawah Sub-bidang Layanan Pemanduan Pemustakan dan Hubungan Masyarakat.
"Komponen DVC yang kami sediakan sudah terbilang sangat memadai untuk ukuran DVC standar. Kami menggunakan set peralatan DVC Polycom, yang tidak hanya bisa berbagi video dalam proses video conference-nya, namun juga bisa berbagi slide dan tampilan dari komputer operator untuk ditampilkan pada layar DVC yang lainnya. Selain itu, jaringan internet yang kami gunakan adalah jaringan ITB langsung yang lancar dan tanpa jeda," ujar Yoka Adam Nugraha dari Sub-bidang Layanan Pemanduan Pemustakan dan Hubungan Masyarakat UPT Perpustakaan ITB.
Pengembangan Teknologi Untuk Kepentingan Pendidikan dan Pengajaran di ITB
Sistem DVC ini adalah sistem yang memadukan pengajaran langsung dengan kemajuan teknologi digital. Berbeda dengan sistem pengajaran konvensional yang memerlukan kehadiran pengajar dan murid di tempat yang sama pada waktu yang sama, sistem DVC yang diterapkan ini dapat melakukan kegiatan belajar mengajar di dua tempat berbeda. Unsur-unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar tidak serta-merta dihilangkan pada sistem DVC ini. Siswa masih dapat bertanya dan melakukan komunikasi dua arah secara langsung dengan pengajar.
"Dengan adanya sitem DVC ini, kendala-kendala pengajaran yang biasanya terjadi akibat kesibukan dosen kini dapat teratasi. Dosen yang berada di luar negeri sekalipun, masih dapat memberikan kuliah secara langsung melalui DVC ini," ujar Yoka.
Sistem DVC ITB ini sudah secara resmi digunakan untuk melakukan konferensi video, seperti untuk kuliah matematika bertajuk literasi serta untuk program studi perminyakan yang akan diadakan beberapa bulan kemudian. DVC diharapkan dapat menjadi sebuah sarana yang memfasilitasi kesempatan belajar mengajar di ITB, dengan sistem forum komunikasi dua arah secara lebih global. Pengajar yang berada di belahan dunia lain tetap dapat memberikan materi kuliah kepada mahasiswa.
"Kami memberikan kesempatan yang cukup besar untuk menyokong sistem belajar mengajar di ITB dengan lebih maju. Kami sangat mengapresiasi dan berusaha mengakomodasi permintaan video conference untuk tujuan pengajaran ataupun hal lain yang terkait dengan kegiatan akademik ITB" kata Yoka.