ITB Mengembangkan Smart Campus Bekerjasama Dengan Industri IT Terkemuka Dunia
Oleh Unit Sumber Daya Informasi
Editor Unit Sumber Daya Informasi
Dalam rangka Rakornas Ristek 2003, Institut Teknologi Bandung telah menandatangani Kesepakatan Kemitraan Strategis (Strategic Partnership) dan Campus Agreement antara ITB dan Microsoft, serta Kerjasama HP dengan ITB untuk Program Pendidikan menggunakan HP Openview .
Penandatanganan MOU ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 5 Mei 2003, di Main Hall BPPT Gedung 2 lantai 3 Jakarta.
Kesepakatan Kemitraan Strategis (Strategic Partnership) dan Campus Agreement antara ITB dan Microsoft, ditandatangani oleh Tony Chen, Director EPG dari pihak Microsoft dan Kusmayanto Kadiman, Rektor, dari pihak ITB. Sedangkan MOU antara HP dan ITB ditandatangani oleh Elisa Lumbantoruan, President Director dari pihak HP dan Kusmayanto Kadiman, Rektor, dari pihak ITB
Acara penandatanganan kedua kesepakatan tersebut dihadiri oleh Menristek, dan dilanjutkan dengan Press Release.
Siaran Pers meliputi :
1. Penandatanganan Kesepakatan Kemitraan Strategis (Strategic Partnership) dan Campus Agreement antara ITB dan Microsoft
Untuk Mengembangkan Kapasitas Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB Dalam Rangka Pengembangan Industri ICT di Kawasan Bandung High Technology Valley (BHTV)
Jakarta – 5 Mei 2003: Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Microsoft sepakat untuk bekerjasama mulai tahun 2003 untuk mengembangkan kompetensi teknologi informasi (TI) di ITB sehingga dapat mencapai tingkat standar internasional. Dalam program empat tahun senilai lebih dari US$660.000 ini, Microsoft dan ITB mempunyai komitmen untuk membangun profesionalisme, riset & pengembangan, dan produk/solusi TI yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Secara khusus, kerjasama ini diarahkan untuk membangun Smart Community dengan kasus Smart Campus di ITB. Teknologi, produk dan solusi yang dihasilkan akan dijual melalui sebuah perusahaan start-up maupun langsung sebagai produk Microsoft.
Kerjasama ini dituangkan dalam program Campus Agreement (CA) dan program Strategic Partnership (SP). Melalui program CA, Microsoft memberikan lisensi untuk penggunaan lebih dari 28 produk perangkat lunak populer Microsoft bagi lebih dari 14.000 mahasiswa, dosen dan staf pendukung ITB dengan harga keseluruhan US$70.000 s/d US$ 140.000 pertahun. ITB membayar US$25.000 s/d US$85.000 pertahun untuk lisensi bagi 3000 komputer di kampus, sedangkan lisensi individu disediakan seharga US$10 per individu. Tidak saja CA menjadikan kampus ITB bebas perangkat lunak Microsoft ilegal, CA juga memberikan peningkatan produktivitas bagi masyarakat kampus dari penggunaan produk TI ini.
Dengan tersedianya produk TI Microsoft secara luas di ITB, maka SP dapat dikembangkan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahun 2003: Membangun ITB-Microsoft education/training capability untuk menghasilkan profesional dari civitas ITB yang memenuhi standar kompetensi dan sertifikasi Microsoft.
2. Tahun 2004: Membangun ITB-Microsoft R&D center yang mempekerjakan sebagian profesional tersebut untuk meneliti dan mengembangkan produk/solusi Smart Community/Smart Campus, dengan ITB sebagai kasusnya.
3. Tahun 2005: Membangun ITB-Microsoft Business Unit Start Up untuk mengembangkan pasar dari produk dan solusi ini.
4. Tahun 2006: Produk/Solusi yang dihasilkan memasuki pasar dengan dukungan pemasaran Microsoft..
2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-beyond
Consulting Services
Solution Selling
Business Development
Research and Development in IT/Software Products
Training and Education in IT/Software Solution Development
Pembiayaan program ini ditanggung bersama dengan rencana anggaran sebesar US$60.000 untuk tahun 2003.
Program SP ini sangat penting karena sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun kemampuan dan industri ICT di Indonesia. Saat ini pemerintah menginisiasi Bandung High Technology Valley (BHTV) sebagai cluster industri ICT Indonesia. Program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Teknologi Informasi dan Mikroelektronika (TIMe) dijalankan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi di KPP-ME (PPAU ME) ITB untuk mengembangkan start-up di BHTV. Adanya SP dengan Microsoft akan meningkatkan peluang keberhasilan pelaksanaan RUSNAS TIMe dalam mengembangkan BHTV.
Dalam pelaksanaannya, SP ini memanfaatkan sepenuhnya kemampuan dan kegiatan ICT yang telah ada di ITB. Untuk itu, SP ini meningkatkan program RUSNAS TIMe dimana Microsoft menjadi salah satu cluster industri perangkat lunaknya.
Di awal 2003, ITB juga telah mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan (PPP) Teknologi Informasi dan Industri serta Pusat Inkubasi Bisnis (PIB). Dengan demikian kerjasama ITB-Microsoft ini dapat berdampak lebih luas lagi untuk mengembangkan kemampuan teknologi dan industri ICT di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon menghubungi:
1. Chandra Mohan, Education Manager PT Microsoft Indonesia 021 - 528-99796
2. Armein Z R Langi, Secretary PSDI-ITB: Jln Tamansari 64 Bandung 41116, Tel (022)-251-1124 ext 12302, HP:0856 2111 399, email: langi@lss.ee.itb.ac.id
2. HP Tanda Tangani Kerjasama Program Pendidikan menggunakan HP Openview dengan ITB
JAKARTA, 5 MEI 2003, HP Indonesia hari ini menandatangani kerjasama program pendidikan dengan Institut Teknologi Bandung guna lebih mendalami ilmu dan pengembangan industri perangkat lunak.
HP dan ITB berusaha memperkenalkan dan mempercepat langkah Indonesia untuk melaju ke era informasi dimana kebutuhan akan pekerja dengan bakat sebagai pengembang software semakin meningkat. Dalam mendalami perangkat lunak, kesenjangan antara pendidikan dan aplikasi serta pelatihan yang menghasilkan lulusan berkelas internasional merupakan tantangan besar bagi berbagai pendidikan tinggi di Indonesia.
Untuk itu Rektor ITB, Kusmayanto Kadiman dan Presiden Direktur HP Indonesia, Elisa Lumbantoruan hari ini menandatangani MoU dimana kedua organisasi ini memiliki kesamaan tujuan dalam menjalankan program pendidikan perangkat lunak.
Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa HP OpenView akan dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum mata kuliah ITB yang berhubungan dengan beberapa studi tertentu. Kerjasama ini memberikan bukti nyata bahwa HP sangat menunjang kemajuan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan memiliki komitmen untuk mengembangkan bakat sumber daya manusia Indonesia dan industri perangkat lunak di Indonesia.
HP OpenView merupakan perangkat lunak andalan HP, dimana perangkat tersebut memiliki kemampuan beradaptasi terhadap berbagai lingkungan TI yang kompleks di masa kini dan masa depan. HP OpenView adalah sebuah solusi komprehensif yang bertujuan untuk membantu pemakainya agar dapat menghemat biaya dan menciptakan nilai tambah dengan menyediakan service level management, integration management, Web Service management dan storage management. HP OpenView menangani sekitar 70% dari seluruh perangkat Internet di dunia, HP OpenView telah diinstalasi di lebih dari 135,000 units, menduduki urutan ke 15 dari segi penjualan produk software dan diadopsi di 99 perusahaan yang terdaftar di Fortune 100.
Saat ini HP OpenView banyak digunakan di industri telekomunikasi, keuangan, manufaktur dan industri lainnya. Sejak memasuki pasar Indonesia, HP OpenView telah memperoleh pengakuan dan reputasi dari pelanggan di Indonesia. Diharapkan software ini dapat menjadi management software solutions utama di pasar.
Melalui program ini, HP menawarkan kesempatan bagi pelajar dan staf pengajar untuk mendalami management software kelas dunia dan membantu universitas menggabungkan pendidikan software, permintaan pasar dan praktek aplikasi yang nantinya membantu menciptakan sumber daya professional yang dapat memenuhi kebutuhan pasar serta mengembangkan industri software di Indonesia.
“ Saya sangat senang HP memiliki inisiatif, rasa peduli dan menunjang pendidikan TI di Indonesia,” kata Kusmayanto Kadiman, “Pendidikan merupakan akar dari kesuksesan suatu bangsa.”
Selanjutnya Elisa Lumbantoruan dari HP Indonesia juga menyampaikan dalam acara konferensi pers, “Kerjasama dengan ITB merupakan langkah penting dalam memajukan pendidikan khususnya di bidang software. Dengan program ini diharapkan dalam jangka panjang dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan kesempatan kerja di bidang TI dan pengembangan industri TI yang berdaya saing internasional.”
Tentang HP
HP adalah sebuah perusahaan global terkemuka penyedia produk, teknologi, solusi dan services, baik untuk para pelanggan perorangan maupun perusahaan. HP menawarkan mulai dari infrastruktur TI, personal computing dan access device, global service, serta imaging & printing. HP mengakuisisi Compaq Computer Corporation pada tanggal 3 Mei 2002. Untuk informasi lebih lanjut mengenai HP, kunjungi www.hp.com
3. ITB Mengembangkan Smart Campus
Mengantisipasi perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi (ICT), Institut Teknologi Bandung (ITB) memulai program empat tahun untuk menjadikan kampus ITB sebagai kampus yang sarat ICT. Program yang diberi nama Smart Campus ini membangun infrastruktur IT dan menyiapkan komunitas ITB agar siap masuk ke dalam era ekonomi pengetahuan (knowledge economy). Untuk itu ITB bekerjasama dengan berbagai industri ICT terkemuka di dunia, seperti Microsoft, Hewlett Packard, Sun Microsystem, dan Schlumberger.
ITB melihat peluang besar bagi pemanfaatan ICT untuk meningkatkan keistimewaan akademis ITB. Penerapan ICT yang tepat sanggup meningkatkan produktivitas sebuha komunitas, termasuk komunitas akademis ITB. Terlebih lagi, infrastruktur IT membuka peluang bagi bisnis berbasis pengetahuan. Tidak saja Internet menjadi sumber informasi, tetapi juga Internet menjadi tempat perdagangan pengetahuan. Dengan program smart campus, diharapkan ITB dapat memasuki bisnis pengetahuan dengan kompetitif.
Sebagai salah satu kampus yang pertama di Indonesia dalam menggunakan Internet, infrastruktur ICT di ITB terhubung ke Internet lebih dari 5 Mbps baik melalui saluran Asian Internet Interconnection Initiatives (AI3) maupun koneksi komerisal. Jaringan inti fiber optik menggunakan gigabit ethernet sanggup melayani kampus dengan populasi lebih dari 15,000 orang ini. Pemakai menggunakan lebih dari 3000 komputer desktop untuk mengakses Internet maupun mengerjakan tugas akademis.
Program smart campus bermaksud meningkatkan komunitas ITB dari pengguna ICT menjadi penghasil ICT. Dengan komputer dan Internet, komunitas ITB dipermudah untuk menghasilkan berbagai konten (content) pengetahuan untuk disebarluaskan pada masyarakat dan industri. Demikian juga kemampuan akademis ITB dikemas dalam format ICT sehingga mudah ditransaksikan sebagai layanan bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Dengan demikian, masyarakat di pelosok Indonesia dapat mengakses ilmu pengetahuan dan layanan pendidikan yang efektif dari ITB melalui saluran Internet.
Saat ini pakar ICT ITB secara insentif melakukan pertemuan di Fakultas Teknologi Industri untuk menyusun arsitektur smart campus. Arsitektur ini terdiri dari infrastruktur ICT, layanan ilmu pengetahuan dan akademis berbasis ICT, dan manajemen bisnis pengetahuan. Meskipun didesain untuk kampus ITB, arsitektur ini dibuat generik sehingga dapat dimodifikasi untuk komunitas lainnya. Komunitas yang dapat memanfaatkan arsitektur ini cukup beragam mulai dari kampus, sekolah, lembaga riset, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, sampai dengan badan usaha.
Di awal 2003, ITB juga telah mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan (PPP) Teknologi Informasi dan Industri serta Pusat Inkubasi Bisnis (PIB). Hal ini melengkapi inisiatif ITB bersama pemerintah untuk membangun Bandung High Technology Valley (BHTV) sebagai cluster industri ICT Indonesia. Program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Teknologi Informasi dan Mikroelektronika (TIMe) dijalankan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi di KPP-ME (PPAU ME) ITB untuk mengembangkan start-up di BHTV.
Selain menggunakan pakar sendiri, ITB juga menggandeng kemitraan strategis (strategic partnership) dengan perusahaan ICT terkemuka di dunia. Pada tanggal 5 Mei 2003, ITB dan Microsoft menandatangani kemitraan strategis senilai lebih dari 660,000 USD di depan Menteri Riset dan Teknologi, Hatta Radjasa. Dengan kerjasama ini semua warga ITB diperlengkapi dengan perangkat lunak legal pembuat konten pengetahuan. Kemitraan strategis dengan Microsoft juga memayungi kegiatan pelatihan profesional bersertifikat Microsoft mulai tahun 2003 ini. Pada tahun berikutnya, sebuah pusat penelitian dikembangkan untuk meriset produk smart campus. Hasilnya menurut rencana akan dipasarkan bersama dengan produk Microsoft lainnya. Dengan demikian kemitraan ITB dan Microsoft diharapkan dapat menghasilkan perusahaan start-up ICT yang didukung ITB dan Microsoft.
ITB juga merangkul HP Indonesia sebagai mitra program smart campus. Dalam kerjasama bernilai lebih dari 2 juta USD, HP Indonesia dan ITB mengembangkan kemampuan manajemen layanan dan bisnis berbasis infrastruktur ICT. Dengan kemampuan ini, ITB dapat menjaga tingkat kualitas layanan akademis secara terpadu dengan manajemen infrastruktur. Tenaga ahli ITB juga dapat menerapkan teknologi manajemen layanan ini bagi komunitas lain di Indonesia.
Program smart campus ini diharapkan meningkatkan keistimewaan akademis ITB sehingga semakin mampu melayani masyarakat di bidang akademis, ilmu pengetahuan dan teknologi. Keistimewaan akademis ini membuka peluang bagi ITB untuk memasuki bisnis pengetahuan dan teknologi. Hasil yang diperoleh dapat digunakan dan diterpakan pada komunitas lain di Indonesia.