ITB Mengenalkan Kewajiban Tridarma Perguruan Tinggi kepada Mahasiswa Baru
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Tridarma Perguruan Tinggi adalah tiga kewajiban yang harus dijalankan oleh civitas akademika. Untuk itu, Insitut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan sesi khusus pada rangkaian Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) ITB 2023, yakni sesi Inovasi, Penelitian, dan Pengabdian. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada 4 Agustus 2023 untuk menyambut Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2023.
Terdapat tiga narasumber yang hadir mengisi sesi ini. Pertama, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ITB yang diwakili oleh Sekretaris Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Denny Willy Junaidy, S.Sn., M.T., Ph.D. Kedua, dari Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB yang diwakili oleh Sekretaris Lembaga Bidang Inovasi, Arif Sasongko, S.T., M.T., Ph.D. Ketiga, dari Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT) ITB yang diwakili oleh Sekretaris LPIT, Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja, M.Si. Sesi ini dipandu oleh Dimas Rama Dhinata (Oseanografi, 2022) sebagai Duta Kampus ITB 2023 Bidang Inspiratif.
Materi dibuka dengan pengenalan LPPM. Sesuai dengan namanya, LPPM berfokus pada program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa program yang dijalankan oleh LPPM yaitu Desanesha (aplikasi yang memudahkan Kepala Desa menyampaikan masalah nyata di lapangan kepada pakar ITB), Citarum Harum (program pengabdian masyarakat dengan penerapan IPTEKS untuk penanganan Daerah Aliran Sungai Citarum), Kuliah Kerja Nyata yang bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan ITB, dan lain sebagainya. “LPPM ITB mendukung dan membersamai masyarakat dalam pengembangan inovasi teknologi baik di daerah 3T maupun non-3T,” ungkap Denni.
Selanjutnya, Arif menyampaikan LPIK ITB merupakan lembaga yang didirikan untuk mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi. Terdapat dua divisi di dalam LPIK, yaitu Inovasi dan Enterpreneurship. Program divisi inovasi di antaranya manajemen kekayaan intelektual, paten, merek, hak cipta, desain industri, serta perlindungan varietas tanaman. Adapun program divisi Enterpreneurship yaitu kewirausahaan, inkubator, coworking space, Planned Technopreneurship Coach (PTC), Program Orientasi Technopreneurship (TOP) serta internship.
Terakhir, Dr. Grandprix menyampaikan presentasinya tentang LPIT ITB. Dalam mendorong dan memfasilitasi pusat-pusat penelitian di ITB, LPIT ITB berkegiatan secara multidisiplin. Lembaga ini mewadahi Pusat dan Pusat Penelitian (P/PP) dan Science Techno Park (STP) yang ada di ITB.
Dr. Grandprix menyebut, terdapat empat kelompok bidang unggulan yang menjadi fokus LPIT ITB yaitu teknologi informasi dan komunikasi, pangan dan kesehatan, transportasi dan energi, dan kewilayahan dan kebencanaan. “LPIT sendiri telah menghasilkan banyak produk unggulan iptek yang sudah dimanfaatkan di ITB, salah satunya electric vehicle,” ujar Dr. Grandprix.
Melalui sesi PMB ini, ITB berharap mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)