ITB Menjadi Tuan Rumah SNAMA 2014
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
BANDUNG, itb.ac.id - Kelompok Keahlian Analisis dan Geometri (KKAG) Program Studi Matematika ITB menjadi tuan rumah penyelenggara Simposium Nasional Analisis Matematika dan Aplikasinya (SNAMA) 2014. Acara yang merupakan agenda tahunan Komunitas Analisis Matematika Indonesia (Kamindo) ini telah memasuki penyelenggaraan SNAMA ke-7 setelah tahun lalu diselenggarakan di Universitas Airlangga, Surabaya. Sekitar 50 matematikawan dari berbagai universitas di Indonesia menghadiri simposium yang kali ini bertempat di Labtek III Gedung Matematika ITB pada Jumat - Sabtu (29-30/08/14).
Tema utama pada acara simposium nasional ini adalah Mathematical and Statistical Method in Imaging. Tema tersebut disajikan ke dalam empat sesi pleno dengan empat pembicara undangan, yaitu Prof. Dr. Habib Amari (Ecole Normale Superieure, Perancis), Prof. Dr. Josselin Garnier (Universitas Paris Diderot - Universitas Paris VII, Perancis), Prof. Dr. Hyeon bae Kang (Universitas Inha, Korea Selatan), dan Prof. Dr. Eder Kikianty (Universitas Johannesburg, Afrika Selatan). "Sebenarnya, tema bahasan dan pembicara pada simposium ini berasal dari acara Centre International de Mathématiques Pureset Appliquées (CIMPA) Imaging School 2014 yang juga sedang diselenggarakan di ITB," tutur Dr. Johan Matheus Tuwankotta, S.Si., M.Si., (Dosen Matematika ITB) selaku ketua panitia simposium ini.
"Berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya, SNAMA tahun ini juga memiliki empat mini simposium dengan tema - tema yang spesifik untuk semakin mempertajam pembahasan materi," jelas Johan. Empat mini simposium tersebut diselenggarakan dalam dua ruang paralel selama dua hari dengan pembicara dari peserta yang ingin mempresentasikan hasil pekerjaannya. Adapun tema bahasannya adalah analisis real dan persamaan diferensial parsial pada hari pertama, lalu dilanjutkan dengan analisis fungsional dan teori operator serta sistem dinamik pada hari kedua.
Pada simposium kali ini juga terdapat workshop pembelajaran dengan topik Kalkulus Peubah Banyak pada hari terakhir. Workshop ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. M. Wono Setya Budhi (ITB) dan Dr. Christiana Rini Indrati (Universitas Gajah Mada). Kedua pembicara banyak menyampaikan tentang metode pengajaran Matematika yang efektif kepada mahasiswa dengan berbagai substansi di dalamnya. "Tidak masalah jika mahasiswa melakukan kesalahan di kelas, justru itu adalah berkah bagi kelas karena mereka bisa menghindari kesalahan yang sama. Kita harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada mahasiswa," pesan Prof. Wono.
Pada penghujung simposium nasional ini terdapat sesi sarasehan untuk menentukan rencana keberlanjutan SNAMA ke depan. "Saat ini SNAMA memang masih baru sebatas agenda tahunan KAMINDO sebagai wadah berbagi informasi serta menjalin interaksi bagi sesama pelaku analisis matematika di Indonesia," tutur Johan. Pada tahun - tahun mendatang simposium analisis ini direncanakan bisa terselenggara berskala internasional dengan mengundang analis matematika dari berbagai negara. Sementara itu, pelaksanaan SNAMA tahun depan dijadwalkan akan bertempat di Universitas Riau.
"Berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya, SNAMA tahun ini juga memiliki empat mini simposium dengan tema - tema yang spesifik untuk semakin mempertajam pembahasan materi," jelas Johan. Empat mini simposium tersebut diselenggarakan dalam dua ruang paralel selama dua hari dengan pembicara dari peserta yang ingin mempresentasikan hasil pekerjaannya. Adapun tema bahasannya adalah analisis real dan persamaan diferensial parsial pada hari pertama, lalu dilanjutkan dengan analisis fungsional dan teori operator serta sistem dinamik pada hari kedua.
Pada simposium kali ini juga terdapat workshop pembelajaran dengan topik Kalkulus Peubah Banyak pada hari terakhir. Workshop ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. M. Wono Setya Budhi (ITB) dan Dr. Christiana Rini Indrati (Universitas Gajah Mada). Kedua pembicara banyak menyampaikan tentang metode pengajaran Matematika yang efektif kepada mahasiswa dengan berbagai substansi di dalamnya. "Tidak masalah jika mahasiswa melakukan kesalahan di kelas, justru itu adalah berkah bagi kelas karena mereka bisa menghindari kesalahan yang sama. Kita harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada mahasiswa," pesan Prof. Wono.
Pada penghujung simposium nasional ini terdapat sesi sarasehan untuk menentukan rencana keberlanjutan SNAMA ke depan. "Saat ini SNAMA memang masih baru sebatas agenda tahunan KAMINDO sebagai wadah berbagi informasi serta menjalin interaksi bagi sesama pelaku analisis matematika di Indonesia," tutur Johan. Pada tahun - tahun mendatang simposium analisis ini direncanakan bisa terselenggara berskala internasional dengan mengundang analis matematika dari berbagai negara. Sementara itu, pelaksanaan SNAMA tahun depan dijadwalkan akan bertempat di Universitas Riau.