ITB Raih Peringkat I Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga dalam Sinta Award 2019
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Foto: Dok. Humas ITB
BANDUNG, itb.ac.id -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan penghargaan SINTA Award 2019, di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis (12/9/2019). Penghargaan tersebut diberikan untuk mengapresiasi kepada penulis, lembaga, dan inventor di Indonesia.
Pada SINTA Award tahun ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Peringkat I untuk penghargaan Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga atau Institusi. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof.Ir. Bermawi Priyatna Iskandar M.Sc.,Ph.D.
Selain itu, ITB juga menerima penghargaan Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat II, yang diberikan kepada Prof. I Gede Wenten dari Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Proses Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB.
*Foto: BKKP Kemenristekdikti
Atas pencapaian tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.SC., Ph.D., mengatakan, bagi ITB penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada para peneliti di ITB yang telah bekerja keras dalam menghasilkan publikasi ilmiah.
"Penghargaan ini sebetulnya penghargaan bagi para dosen ITB yang telah bekerja luar biasa sehingga karya-karyanya mendapatkan pengakuan atau mendapat penghargaan lewat Sinta Award," ujar Prof. Bermawi kepada Humas ITB, Jumat (13/9/2019).
Ia menambah, penghargaan tersebut kiranya dapat memberikan motivasi bagi para peneliti di ITB agar bekerja lebih keras lagi untuk menghasilkan publikasi yang berkualitas, juga tentunya untuk memberikan dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia.
Prof. Bermawi menuturkan, produktivitas publikasi yang dihasilkan oleh para peneliti ITB tersebut, tidak lepas dari program strategis yang dilakukan ITB dalam bidang penelitian untuk mencapai exellence in reseach dan exellence in innovation. Setiap kelompok keahlian di ITB diberikan dana tambahan sebesar 500 juta rupiah untuk meningkatkan kegiatan riset.
“Dan peningkatan dana tersebut dapat mengakselerasi jumlah publikasi, artinya berdampak pada peningkatan produktifitas. Namun ITB juga harus meningkatkan kualitas hasil riset, yang bisa dicerminkan dari jumlah sitasi," ungkapnya.
Guru Besar pada Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur itu menambahkan, tantangan bagi para peneliti di ITB kedepannya adalah menghasilkan publikasi pada jurnal internasional yang bereputasi kategori Q1.
Berkenaan dengan hal itu, ITB juga memiliki program World Class University (WCU). Peningkatan kualitas publikasi dalam hal ini sangat penting karena ITB ditargetkan dalam 5 tahun ke depan masuk ke dalam Top 200 universitas di dunia.
Sejalan dengan target tersebut, kualitas riset diperlukan untuk peningkatkan pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan QS dan THE. “Harapannya juga hasil riset bisa dikomersialisasikan tidak berhenti pada kertas. Hasil riset bisa melahirkan paten dan inovasi yang berdampak (pada) ekonomi,” pungkasnya.
Berikut ini nama-nama penerima SINTA Award 2019 yang dirilis oleh Kementerian Ristekdikti
1. Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat I, diberikan kepada Riyanarto Sarno (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
2. Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat II, diberikan kepada I Gede Wenten (Institut Teknologi Bandung)
3. Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat III, diberikan kepada Hanung Adi Nugroho (Universitas Gadjah Mada)
4. Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat I, diberikan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB)
5. Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat II, diberikan kepada Universitas Indonesia (UI)
6. Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat III, diberikan kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
7. Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat I, diberikan kepada Jurnal Cakrawala Pendidikan (Universitas Negeri Yogyakarta)
8. Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat II, diberikan kepada Acta Medica Indonesiana (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
9. Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat III, diberikan kepada Jurnal Pendidikan IPA Indonesia/ Indonesia Journal of Science Education (Universitas Negeri Semarang)
10. Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat I, diberikan kepada Purwadi (Universitas Brawijaya)
11. Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat II, diberikan kepada teti Estiasih (Universitas Brawijaya)
12. Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat III, diberikan kepada Tulus Ikhsan Nasution (Universitas Sumatera Utara)
13. Kekayaan Intelektual Bidang Paten Lembaga Terproduktif Peringkat I, diberikan kepada Institut Pertanian Bogor (IPB)
14. Kekayaan Intelektual Bidang Paten Lembaga Terproduktif Peringkat II, diberikan kepada Universitas Brawijaya (UB)