ITB Sampaikan Gagasan Solutif Teknologi Reaktor Nuklir untuk Dukung Industri Nasional kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG,itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapatkan kunjungan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, di Gedung Rektorat ITB Jalan Tamansari No.64, Jumat, (16/6/2023). Pertemuan yang dihadiri secara langsung oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dan pimpinan ITB lainnya itu membawakan pokok bahasan berupa gagasan pengembangan teknologi reaktor nuklir maju pendukung industri nasional.
Adapun pihak ITB lainnya yang turut menyambut dan menghadiri acara ini di antaranya Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI); Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan (WRURK); Prof. Dr.-Ing.Ir. Widjaja Martokusumo selaku Sekretaris Institut; Prof. Dr. Taufiq Hidajat selaku Kepala Biro Kemitraan; Prof. Dr. Taufan Marhaendrajana, M.Sc selaku Kepala Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT); Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D selaku Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK); dan Prof. Dr. Zaki Su’ud, M.Eng selaku perwakilan dari Fisika FMIPA.
Pada awal sambutannya, Prof. Reini menyampaikan bahwa perguruan tinggi adalah salah satu pihak yang harus turut berkontribusi dalam setiap perjalanan pengembangan Indonesia. Ia menilai, keberadaan kampus itu cukup berbeda karena memiliki peranan yang cukup penting dalam penentuan kondisi negara Indonesia di masa depan.
"Inilah yang membuat kita berbeda. Universitas harus punya gagasan perihal Indonesia arahnya mau kemana. Oleh karena itu, di sini akan kami sampaikan usulan ITB dan tim perihal salah satu sumber daya yang harus dikembangan Indonesia di masa yang akan datang," ucap Prof. Reini.
Selanjutnya, Prof. Dr. Taufan Marhaendrajana, M.Sc., selaku Kepala Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT), menyampaikan bahwa usulan teknologi reaktor nuklir generasi 4, yaitu SMR merupakan salah satu gagasan solutif guna ciptakan pembangkit listrik berkualitas bagi negara Indonesia.
Ia berpendapat, reaktor nuklir jenis ini memiliki banyak manfaat, di antaranya: harganya yang tidak mahal, kemudahan dalam instalasi pembangunannya, menghasilkan energi yang bersih dari emisi karbon, dan mempunyai kemampuan mandiri dalam pengolahan limbah yang dihasilkan.
"Kami dari ITB melihat bahwa pengembangan reaktor nuklir ini adalah suatu keharusan bagi Indonesia agar negara kita tidak tertinggal perihal teknologi ini. Dengan berbagai keuntungan yang ada, PLTN dengan reaktor ini akan sangat jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis lain," jelas Prof. Taufan.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Zaki Su’ud, M.Eng., menambahkan bahwa dari sisi keamanan pun pembangkit listrik dengan reaktor nuklir jenis ini memiliki keunggulan yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang lain. Dosen Fisika FMIPA ITB itu menegaskan, selama hukum alam berjalan, reaktor jenis ini akan mampu beroperasi dengan aman. Bahkan, kemungkinan sabotase pun tidak akan mungkin bisa terjadi.
"Pembangkit listrik jenis ini memiliki revolusi yang cukup besar. Kami sangat yakin, reaktor ini tidak akan menimbulkan kecelakaan saat pelaksanaannya. Bahkan disabotase pun tidak akan bisa," tegas Prof. Zaki Su’ud.
Menanggapi usulan ini, Menteri Suharso mengatakan bahwa ini adalah gagasan baik. Ia berpendapat ke depannya pertemuan ini bisa dilanjutkan untuk pembahasan seputar teknis dan detail lainnya. Setelah sesi tanggapan berakhir, acara ditutup dengan pemberian cinderamata dan foto bersama.
Reporter: Nur Rama Adamas (Teknik Sipil, 2020)