Kontribusi pada Lingkungan, ITB Berikan Ganesa Widya Jasa Adiutama kepada Prof. Joni Hermana

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Prof. Joni Hermana saat menerima penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama (Dok. Humas ITB)

BANDUNG, itb.ac.id – Dalam rangka memperingati ke-99 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia (PTTI) yang digelar pada Rabu (3/7/2019) di Aula Barat, Kampus ITB, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan sejumlah penghargaan kepada pihak-pihak yang telah menunjukkan jasa dan atau prestasi pada pengembangan IPTEK di Indonesia. Penghargaan tersebut dikategorikan menjadi tujuh kategori yaitu Ganesa Prajamanggala Bakti Utama, Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Wirya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, Ganesa Wirya Jasa Utama, dan ITB Press.


Reporter Kantor Berita ITB berkesempatan untuk mewawancarai salah satu profesor yang meraih penghargaan kategori Ganesa Widya Jasa Adiutama. Dia adalah Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES. Ph.D., Dekan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) periode 2007 – 2015 dan juga menjabat menjadi Rektor ITS periode 2015 – 2019.

Sebagai seorang profesor di bidang yang erat kaitannya dengan lingkungan, Prof. Joni berkontribusi dalam pembuatan pedoman teknis standardisasi sanitasi pemukiman di Indonesia. Standardisasi ini dikembangkan sejak tahun 2003 sampai 2019 dan diterapkan pertama kali di Surabaya. Kini, kota-kota lainnya di seluruh Indonesia pun telah memberlakukan standardisasi tersebut. Dedikasinya dalam membantu mengembangkan pendidikan dan teknologi inilah yang mengantarkannya meraih penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama.

Masih mengenai lingkungan, Prof. Juni juga tertarik mengenai isu lingkungan yang sedang hangat akhir-akhir ini di Indonesia yaitu pencemaran oleh microplastics. Sesuai namanya, microplastics merupakan serpihan plastik yang berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat langsung oleh mata. “Microplastics ini sangat kecil, kita pasti tidak sadar kalau selama ini botol kemasan plastik yang ada di pasaran berperan besar dalam pencemaran ini. Selain sampahnya yang mencemari laut, partikel microplastics ini berdampak negatif bagi tubuh karena dapat mengendap dalam tubuh dan mengganggu produksi hormon,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya hal ini perlu dianggap serius oleh masyarakat serta pemerintah Indonesia karena selain mengganggu kesehatan, sampah plastik seperti tutup botol minuman juga turut merusak ekosistem di laut, dilihat dari kondisi laut di Indonesia saat ini yang sudah banyak tercemar. 

“Sebenarnya untuk mencegah pencemaran yang lebih lanjut dari microplastics bisa dimulai dari menanamkan kesadaran pada diri sendiri akan bahaya microplastics. Kurangi pembelian air minum dalam kemasan plastik, biasakan untuk membawa botol minum sendiri. We have to start from the least, mulai dari hal kecil terlebih dahulu,” pesannya.

Selain Prof. Joni, penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama juga diberikan kepada Prof. Robert Hall, Dr. Bambang Susantono , Ir. H. Teten Hadi Rustendi, M.T., Prof. Dr. -Ing Ulrich Neuhof, dan Mochammad Faisal Wingky.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Dr. Miming Miharja ST,M.Sc.Eng, mengatakan, proses pemberian penghargaan ini dimulai dari pengusulan, evaluasi dan penetapan penerima penghargaan. Dr. Miming berharap, semoga penganugerahan penghargaan ini dapat mendorong kemajuan ITB pada khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Reporter: Qinthara Silmi Faizal (Manajemen 2020)