ITB-Schlumberger Resmikan Program "AI Academy" Pertama di Indonesia sebagai Implementasi Merdeka Belajar
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id--Institut Teknologi Bandung bersama dengan Schlumberger meresmikan program pendidikan di bidang artifical intelligence bernama "AI Academy" pada Jumat (12/8/2022) lalu. Progam AI Academy merupakan program inisiatif Schlumberger global yang diselenggarakan pertama kali di Indonesia. Program ini akan menjadi percontohan untuk kegiatan serupa di universitas dan negara lain. Kegiatan ini diresmikan oleh Rektor Institut Teknologi Bandung yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB, Prof. Ir. Ridho Kresna Wattimena, M.T., Ph.D.
AI Academy adalah program Schlumberger yang diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, juga profesional dari sektor energi untuk memperkaya keterampilan mereka di bidang kecerdasan buatan. Program ini didukung penuh oleh Schlumberger, perusahaan global yang bergerak di bidang penyedia teknologi dan layanan untuk industri energi dunia.
Pada progam AI Academy ini, mahasiswa akan diperkenalkan dengan AI, dasar pemrograman, pengalaman langsung untuk machine learning (pembelajarna mesin), dan penerapannya dalam teknik perminyakan dan geosains.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa S1 ITB yang mengikuti "AI Academy" nilainya akan dikonversi setara 3 sks. Sementara bagi mahasiswa program pascasarjana nilai yang dikonversi setara 2 sks. Dengan demikian, program AI Academy ini ikut mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari pemerintah.
Schlumberger Asia Basin President Amy Chua dalam sambutannya mengatakan, dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi yang ahli di bidang energi untuk masa depan yang pandai memanfaatkan teknologi AI, pihaknya bermitra dengan ITB dan Universitas Pertamina untuk meluncurkan program pertama AI Academy di Indonesia. Menurutnya ini adalah langkah penting dan pertama sekaligus menjadi strategi Schlumberger untuk menawarkan AI Academy secara global.
"Dua kelompok yang terdiri dari sekitar 30 peserta (mahasiswa, alumni, dan profesional dari SKK Migas) bergabung dengan akademi AI selama enam minggu. Kelas akan disampaikan oleh profesor dan ahli teknis Schlumberger dari Indonesia dan dari kantor pusat kami, bersama dengan pakar ilmu data dari Dataiku," ujarnya.
Peserta AI Academy akan belajar tentang AI dan dampaknya pada reservoir engineering, production engineering, seismik, dan interpretasi geologi. Peserta akan bekerja dalam tim, menerapkan keterampilan yang mereka pelajari untuk membuat proyek AI dan mempresentasikannya kepada profesor dari ahli teknis Universitas Pertamina dan Schlumberger.
Sementara itu, Dekan FTTM, mengatakan, keberadaan program AI Academy sangat penting bagi mahasiswa ITB sebab saat ini kita sedang menghadapi big data, dan permasalahan-permasalahan yang membutuhkan solusi melalui teknologi kecerdasan buatan.
"Terima kasih Schumblerger telah menyelenggarakan AI Academy yang dibutuhkan di era sekarang." Setelah menyampaikan sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda dibuka program AI Academy.
Kegiatan tersebut juga berisi sambutan-sambutan dari Schlumberger-ITB AI project managers yaitu Dr. Ridwan Sutriadi dan Aulia Desiani Carolina. Kemudian dilanjutkan dengan Perwakilan Indonesia Petroleum Association Leo Tjahjadi, VP ICT Pertamina Hulu Energi Akbar Yudha Putera, VP Planning SKK Migas Abdullah Fahru Rofiq, Kepala Pusat Carbon Dioxide and Flared Gas Utilization Prof. Dr. Djoko Santoso.