ITB Soft Launching Program Financial Aid, Fasilitas Kemahasiswaan, dan Sistem Perencanaan Sumber Daya ITB
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor Anggun Nindita
Acara sosialisasi Program Financial Aid, Fasilitas Kemahasiswaan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya, Jumat (18/10/2024) di Sunken Court
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara soft launching tiga program penting yang mencakup Program Bantuan Keuangan (Financial Aid), Fasilitas Kemahasiswaan, dan Sistem Perencanaan Sumber Daya, pada Jumat (18/10/2024). Acara yang berlangsung di Sunken Court, ITB Kampus Ganesha, ini dihadiri oleh stakeholder dari ITB, mitra eksternal, dan perwakilan mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa (KM)/Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)/Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)/Asrama ITB.
Dalam sambutannya, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan ITB selama masa kepemimpinannya. Beliau menyoroti berbagai program yang telah dijalankan selama lima tahun terakhir, termasuk pengembangan institusi secara menyeluruh yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19. Prof. Reini juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kualitas pendidikan yang tinggi dengan keterjangkauan biaya pendidikan.
“Salah satu program yang sangat penting bagi seluruh civitas academica ITB adalah bantuan keuangan (financial aid). Ini adalah sesuatu yang sangat seluruh civitas academica ITB dambakan, bagaimana ITB bisa menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terjangkau (affordable), dengan pendidikan di bidang teknik, sains, dan desain, seperti yang kita tahu, berkualitas internasional, meskipun dengan berbagai kendala yang ada,” ucap Prof. Reini.
Program bantuan keuangan ini mencakup pendanaan yang bersumber dari APBN, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB sendiri, dengan harapan adanya subsidi silang serta gotong royong untuk menjaga keberlangsungan program. Selain itu, Prof. Reini juga menyampaikan bahwa sistem baru yang diresmikan hari ini merupakan bagian dari upaya besar ITB dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana.
Program-program ini juga dirancang dengan melibatkan mitra eksternal, baik dari lembaga pemerintah, non-pemerintah, maupun lembaga internasional. Kemitraan ini tidak hanya menyediakan sumber pendanaan tambahan, tetapi juga membuka kesempatan magang dan pengalaman kerja bagi mahasiswa ITB. Dalam pengembangannya, ITB terus melakukan survei dan benchmark ke berbagai universitas di terkemuka di dalam dan luar negeri, untuk menciptakan sistem bantuan keuangan yang lebih komprehensif.
Dalam acara tersebut juga, Direktur Direktorat Kemahasiswaan ITB, D. Arch. G. Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn., turut memberikan penjelasan mengenai Program Financial Aid. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa Program Financial Aid ITB merupakan layanan terpadu yang mencakup beasiswa berbasis prestasi dan kebutuhan, hibah, serta program asisten dan kemitraan dengan berbagai pihak eksternal. Program ini dirancang untuk mendukung mahasiswa agar dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik, terlepas dari kondisi finansial mereka.
Selain itu, Program Financial Aid juga dilengkapi dengan layanan pendukung seperti konseling literasi keuangan yang membantu mahasiswa dalam mengelola anggaran dan merencanakan keuangan mereka. Dengan adanya sistem ini, diharapkan seluruh proses bantuan keuangan menjadi lebih terintegrasi, transparan, dan mudah diakses oleh mahasiswa.
Selain program bantuan keuangan, ITB juga meluncurkan peningkatan fasilitas kemahasiswaan yang tersebar di tiga kampus ITB, yang disampaikan langsung oleh Direktur Direktorat Pengembangan (Ditbang) ITB, Dr. Eng. Andi Cakravastia Arisaputra Raja, S.T., M.T. Beliau menyampaikan bahwa, fasilitas kemahasiswaan yang dibangun untuk Kampus Ganesha berpusat di Sunken Court, Campus Center Barat, Saraga, dan Co-Working Space yang berada di lantai dasar Perpustakaan ITB.
Lalu, untuk Kampus Jatinangor sedang dikembangkan pula Co-Working Space, Fasilitias Olahraga & Connecting Bridge, dan Co-Working Space/Kantin GKU 3. Sedangkan, untuk Kampus Cirebon fasilitas kemahasiswaan yang dikembangkan mencakup Gedung Multifungsi A, Gedung Multifungsi B, Asrama Mahasiswi Cirebon, serta Co-Working Space/Kantin.
Fasilitas-fasilitas ini dirancang dengan konsep participatory design, yang melibatkan mahasiswa dan desainer ITB dalam proses pembangunannya. Fasilitas baru ini diharapkan dapat memberikan lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung proses belajar mengajar serta kegiatan kemahasiswaan lainnya.
Tak hanya itu, Direktur Perencanaan Sumber Daya ITB, Suprayogi, S.T., M.T., Ph.D., juga turut memperkenalkan sistem perencanaan terpadu terbaru yang sedang dikembangkan ITB. Sistem ini merupakan hasil evaluasi dari sistem perencanaan yang telah dikembangkan sejak tahun 2004, dan terus disempurnakan mengikuti kebutuhan dan perubahan yang terjadi di dunia pendidikan tinggi.
Sistem yang sementara diberi nama “Sirindu” ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya di ITB. Dengan integrasi yang lebih baik, diharapkan sistem ini dapat membantu pengelolaan keuangan dan sumber daya lainnya secara lebih baik dan terpadu, guna mendukung ITB dalam mencapai target-target strategis di masa depan.
Dengan adanya berbagai program ini, ITB berharap dapat terus memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh civitas academica, terutama mahasiswa. Bantuan keuangan yang lebih komprehensif, fasilitas yang lebih baik, serta sistem perencanaan sumber daya yang lebih efisien akan mendukung aktivitas akademik dan kemahasiswaan di ITB.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)