ITB Talks AI For Education: Adaptasi Manusia dan Teknologi di Era Kecerdasan Buatan di Masa Depan

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung menggelar ITB Talks bertajuk "AI For Education" pada Rabu (7/8/2024) di Aula Barat ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Agenda ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Dalam kesempatan ini beliau memulai pertanyaan, "Mengapa kita di sini?"

Beliau menyoroti bahwa lanskap pasar kerja sedang mengalami perubahan signifikan. Teknologi mendorong masyarakat untuk berubah dan kecerdasan buatan (AI) berpotensi menggantikan peran manusia.

“Oleh karena itu, kehadiran kita di sini adalah untuk tidak digantikan oleh AI, serta untuk mencari solusi terhadap tantangan ini,” ujarnya.

Beliau menegaskan pentingnya diskusi dan kolaborasi dalam menghadapi era yang penuh ketidakpastian ini. Prof. Jaka juga menyebutkan beberapa kata kunci dari masterplan pendidikan tahun 2025-2050, yaitu sains, teknologi, humaniora, dampak sosial, adaptasi dengan pasar kerja, dan adaptasi dengan teknologi.


Maka dari itu, mahasiswa saat ini didorong untuk tidak hanya mengandalkan pendekatan pasif tetapi juga pendekatan aktif, sehingga mereka memiliki kemampuan dan kompetensi yang diperlukan tepat pada waktunya, bukan sekadar untuk berjaga-jaga.

Adaptasi, manusia, dan teknologi adalah kunci untuk beradaptasi dalam masa depan yang tidak dapat diprediksi ini. Beliau menyampaikan, pendekatan yang berpusat pada manusia menjadi sangat penting untuk dilakukan. Untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi masa depan, saat ini sedang dilakukan revitalisasi kurikulum dengan mempertimbangkan tren global, rencana induk, tracer study, dan benchmarking dengan institusi lain, guna merancang mata kuliah di mana AI diintegrasikan di dalamnya.

“Dalam menghadapi dunia yang berfluktuasi, tidak pasti, kompleks, dan ambigu (VUCA), ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Inilah saatnya untuk berdiskusi dengan para keynote speaker kita” ungkapnya.

Beliau pun mengakhiri sambutannya dengan memberikan sebuah kutipan yang penuh makna. "Hanya bergantung pada masa lalu akan membakar dirimu, salah memprediksi masa depan akan membuatmu kehilangan nilai kemanusiaan," pungkasnya.

Kata-kata ini mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan antara belajar dari masa lalu dan mempersiapkan diri untuk masa depan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)