Perpustakaan Pusat ITB Berganti Kulit
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
" Gedung perpustakaan pusat memang layak untuk diperbaiki, hal ini dikarenakan gedung itu sudah tak enak untuk dipandang, tidak memenuhi nilai estetika." ujar Endang Juliastuti sebagai Direktur Sarana dan Prasarana (Sarpras) ITB saat ditemui Kantor Berita pada Rabu (02/12/09).
Endang Juliastuti, yang lebih akrab dipanggil Juliastuti, menuturkan bahwa gedung perpustakaan pusat merupakan salah satu target awal yang ingin ia perbaiki semenjak diangkat sebagai Direktur Sarpras. Namun karena dana yang tersedia pada saat itu tidak mencukupi, akhirnya rencana ini diurungkan dan baru terlaksana di tahun 2009.
Perencanaan sejak tahun 2008
Sejak tahun lalu perencanaan perbaikan ini dilakukan dengan matang, dimulai dari meminta pendapat para ahli, hingga melakukan survey bahan apa yang dibutuhkan.
Dari hasil survey para ahli dan arsitektur, diputuskan untuk melakukan pergantian kulit. Hal ini dinilai sangat perlu dikarenakan gedung tersebut kurang enak untuk dipandang, selain itu dana yang diberikan tidak cukup jika melakukan renovasi besar.
Pemilihan kulit yang akan menutupi perpustakaan pusat pun dilakukan dengan beberapa survey, dan dipilihlah aluminum alloy sebagai kulit baru." Akhirnya saya memutuskan untuk menutupi dinding perpustakaan dengan aluminum alloy untuk lantai 3 dan 4, sedangkan dinding batu untuk lantai dasar dan lantai 2. Ini dilakukan untuk menghemat biaya yang ada," papar Juliastuti sebagai usaha untuk mengoptimalkan perombakan sesuai dengan dana yang tersedia.
Selain berganti kulit, Juliastuti menambahkan AC (Air Conditioner) di dalam perpustakaan, tentunya hal ini dilakukan untuk menambah kenyamanan pengunjung perpustakaandemi meningkatkan jumlah pengunjung. Apabila tak ada halangan, pergantian kulit gedung perpustakaan pusat ini akan rampung pada akhir tahun ini, sehingga tahun depan kita akan kehilangan pemandangan "toilet raksasa" yang akan terganti dengan gedung baru yang lebih indah untuk dipandang. [Vernida Mufidah]