ITB Terima Kunjungan Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste, Bahas Kolaborasi Pendidikan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan Kementerian Pendidikan Tinggi Negara Timor Leste, di Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Rabu (12/6/2024). Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdikusi mengenai rencana kolaborasi pendidikan untuk penguatan SDM dan pembangunan.

Pihak dari Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste yang hadir, antara lain Atase Pendidikan Timor Leste untuk Indonesia Jaime Andre Simoes, Kepala Bidang Koordinasi dan Kerja Sama Paulo Mariano, Penasihat Menteri untuk Urusan Koordinasi dan Kerja Sama Dhalia Suzana Mesquita, Penasihat Menteri untuk Urusan Teknik Joel A. Costa, Perwakilan dari Kabinet Menteri Helio da Costa, Asisten Atase Pendidikan Tinggi Hermino Chaves Almedia, dan Staf Lokal Atase Pendidikan Tinggi Dheni Sekaraari.

Sementara itu, perwakilan dari ITB, yakni Dekan Sekolah Pasca Sarjana Prof. Dr. Suprijadi, M. Eng., Kepala Biro Kemitraan Prof. Dr. Taufiq Hidayat; Kepala Bagian Kemitraan dan Pengelolaan Strategis, Alfend Rudyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala Subbagian Kemitraan Strategis Dewi Setiawati, S.E., M.T., Biro Kemitraan, dan Eka Santi Fitri, S.E.

   

Kunjungan Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste merupakan salah satu implementasi awal dari rencana pembangunan nasional, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata, pertanian, perikanan, dan teknik. Rencana pembangunan nasional ini merupakan saran yang diberikan oleh Presiden Indonesia ketiga, Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie.

Untuk mencapai tujuan tersebut, saat ini Timor Leste sedang dalam pembangunan empat perguruan tinggi, yaitu politeknik pertanian, perikanan, dan teknik; serta akademi pariwisata. Semua desain pembangunan perguruan tinggi tersebut bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB. Delegasi Kementerian tersebut berharap ITB dapat membantu untuk turut mempersiapkan kapasitas SDM Timor Leste sebagai pengajar di keempat perguruan tinggi tersebut. ITB turut berpartisipasi dalam pembangunan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Politeknik Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Balikpapan, Politeknik Negeri Batam, hingga Politeknik Pekerjaan Umum Semarang.

“Tujuan kami datang ke sini untuk membicarakan mengenai kemungkinan pengiriman warga Timor Leste untuk berkuliah di ITB tahun depan, dengan studi di teknik, arsitektur, desain, dan desain interior,” ucap Dhalia Suzana.

   

Menanggapi hal tersebut, Prof. Taufiq mengatakan bahwa permintaan untuk mempersiapkan menjadi dosen dapat ITB penuhi. “Saat ini ITB memiliki program penguatan guru sains, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pengajaran guru sains. Selain itu, terdapat pula program nonreguler yang kurikulumnya dapat menyesuaikan kebutuhan yang diminta,” katanya.

   

Dengan adanya pertemuan ini, perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste berharap dapat bekerja sama dengan baik bersama ITB, seperti yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2008 dan 2012.

Reporter: Wildan Zaki M (Manajemen, 2025)