Jalin Silaturahmi dengan Rektor, LK ITB Adakan Gathering Bidik Misi
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
"Kalian harus bersyukur karena dari sekian banyak generasi muda yang ada di Indonesia, Anda termasuk yang mendapatkan kesempatan untuk bisa menuntut ilmu bersama-sama di kampus ini," tutur Prof. Kadarsyah. Dalam sambutannya, Prof. Kadarsah memberikan motivasi kepada ratusan penerima Bidik Misi yang hadir agar terus berjuang dan berdoa untuk mencapai apapun yang mereka harapkan, baik saat berkuliah maupun setelah lulus nanti. Untuk mencapai hal tersebut, ada empat poin penting yang perlu dijaga keseimbangannya oleh setiap mahasiswa, yakni rasio, raga, rasa, dan religi.
"Manfaatkan keberadaan di ITB ini untuk mengisi rasio dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan agar bisa menjadi seorang yang profesional," jelasnya. "Namun, pintar saja tidak cukup. Kita juga harus menjaga raga yang sehat dengan berolahraga rutin, mengasah rasa yang sanggup berempati dan berbudi luhur melalui berorganisasi, serta yang paling penting adalah taat pada aturan agama kita," pesan Prof. Kadarsah.
Pada sesi selanjutnya, Iqro Dewantoro yang baru saja menyelesaikan masa studinya sebagai mahasiswa manajemen di ITB berbagi pandangannya mengenai pentingnya semangat berkemahasiswaan. Semasa kuliah Iqro pernah menjabat sebagai sekretaris jendral pada Kabinet Seru Keluarga Mahasiswa ITB periode 2014/2015. Menurut Iqro, cara berkemahasiswaan saat ini sudah seharusnya berbeda dengan cara yang dilakukan di masa lalu. Saat ini mahasiswa harus bisa berkemahasiswaan dengan menghasilkan gerakan dan karya nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Iqro mencontohkan berbagai pengalamannya dalam ikut andil menggerakkan berbagai program kemahasiswaan selama masa kuliahnya, seperti ITB InMove, Gebrak Indonesia, Reboedaya, dan lain-lain.
Menurutnya, membangun Indonesia ini bisa diibaratkan seperti kita naik sepeda yang harus terus mengayuh jika ingin terus maju. Meskipun kayuhan sepeda tidak bisa secepat yang lain, tapi itu adalah kebanggaan tersendiri bila kita bisa mengayuhnya dengan kaki kita sendiri. "Mahasiswa sekarang adalah cerminan Indonesia ke depannya. Menjadi apapun itu, terserah kalian. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa berharga dan bermanfaat bagi orang lain." pesan Iqro.