Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB Mengajak Mahasiswa Membenahi Perekonomian Negeri Melalui Inspiring Unileader

Oleh Silvi Absharina Ainun Fahrizah

Editor Silvi Absharina Ainun Fahrizah

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai satu-satunya fakultas di ITB yang mempelajari ilmu manajemen secara holistik dan konstruktif, SBM seringkali bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional untuk membagikan ilmu dan pengalamannya melalui seminar. Pada kesempatan kali ini, Keluarga Mahasiswa Manajemen (KMM) ITB bekerjasama dengan Unilever untuk mengadakan seminar Inspiring Unileader yang bertajuk “A New Way of Doing Business: Sustainability Driving Value”.

Acara tahunan KMM ini diadakan untuk mengajak para mahasiswa ITB untuk proaktif dalam membenahi Indonesia. Tidak hanya dari sektor teknologi dan industri, tetapi juga pada sektor ekonomi. Inspiring Unileader 2017 diadakan di Auditorium SBM ITB pada Sabtu (28/10/17) dengan pembicara yaitu Willy Saelan selaku Vice President of Human Resources PT. Unilever Indonesia Tbk. Dalam kesempatan ini, Willy Saelan menjelaskan mengenai potensi perekonomian Indonesia ke depannya serta masih rendahnya taraf pendidikan mayoritas penduduk Indonesia.

Dengan potensi ekonomi yang begitu besar serta masih minimnya perkembangan wirausaha baru di Indonesia, Willy mendorong para mahasiswa untuk membuat bisnis yang membantu perkembangan ekonomi Indonesia dan juga memecahkan masalah yang ada. Menurutnya, masalah lingkungan hidup, pendidikan, dan kesenjangan sosial merupakan hal yang memiliki urgensi terbesar untuk dipecahkan. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan sustainable business yang bergerak tidak hanya karena opportunity melainkan juga nilai sosial yang berdampak bagi masyarakat Indonesia.

“Banyak sekali sumber daya yang dapat diolah di Indonesia, tetapi dorongan untuk membuat bisnis baru masih sangat kecil. Begitu juga dengan bisnis yang mengedepankan nilai untuk masyarakat dan perubahan bangsa juga masih bisa dihitung jari, dibandingkan dengan bisnis yang mengedepankan keuntungan semata. Justru dengan nilai-nilai sosial yang menjadi visi dan misi perusahaan, sumber daya yang ada akan dimanfaatkan secara bijaksana dan dapat sustainable hingga puluhan tahun ke depan,” jelas Willy.