Kemenkominfo Berharap ITB Dapat Mendorong Transformasi Digital di Indonesia
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Pada peringatan 101 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) diselenggarakan webinar dengan tema “ITB untuk Transformasi Digital Indonesia”, Kamis (1/7/2021). Dr. Denny Setiawan, S.T., M.T., IPM selaku Direktur Penataan Sumberdaya Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika hadir sebagai salah satu pembicara pada webinar sesi kedua.
Kemenkominfo menaruh harapan pada ITB untuk bisa menjadi yang terdepan dalam melahirkan pembuatan start-up di Indonesia untuk kemajuan transformasi digital. Dengan konsep kolaborasi pentahelix, Kemenkominfo mendambakan kerja sama kooperatif antara media, masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat, dunia usaha, dan akademisi.
“Saya harap 100 tahun ITB bisa jadi motor transformasi digital di Indonesia. Dan Indonesia tidak lagi hanya menjadi market, tetapi menjadi pemain,” ujar Dr. Denny.
Sebagai kementerian berlatar belakang relevan dengan tema besar ITB, Kemenkominfo tidak hanya berperan sebagai regulator (pembuat regulasi), tetapi juga sebagai fasilitator dan akselerator. Kementerian ini memiliki empat fokus pilar transformasi digital, di antaranya: infrastruktur, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat yang berbasis digital.
Menanggapi poin penting tersebut, Kemenkominfo menyusun rencana strategis berupa peningkatan kapabilitas digital, mendorong transformasi digital pada sektor ekonomi dan pemerintah, serta memperkuat ketahanan nasional dan stabilitas polhukhankam.
Sepanjang 2020—2024, Kemenkominfo berusaha menjadikan evaluasi pada program-program yang lalu sebagai pelajaran. Salah satu yang menjadi bahan perbaikan prioritas adalah pengadaan sinyal 5G di Indonesia.
Eksistensi 5G sendiri sudah cukup lama diaplikasikan di negara-negara yang lebih maju. Dengan misi transformasi, Indonesia akan ikut memberikan pelayanan terbaik untuk negeri.
“Pada akhir tahun 2022 visinya target seluruh desa dan kelurahan di Indonesia merdeka jaringan. Pelayanan yang dibangun Kemenkominfo melalui BAKTI sudah mengover 70.000, masih ada 12.000 lagi,” ujar Dr. Denny.
Beberapa waktu lalu, Kemenkominfo mengadakan pertemuan dengan seluruh CEO seluler untuk bersama-sama memberikan akses dan memerdekakan layanan 4G di seluruh Indonesia. Implikasi dari kerja sama tersebut membawa desa atau kelurahan 3T dan non-3T yang terkoneksi 4G masing-masing sebanyak 11.228 dan 59.442. Angka ini menunjukan suatu keseriusan pemerintah dalam menangani hal ini.
Tidak mau berhenti di 4G, pemerintah secara lanjut akan membangun jarigan 5G di Indonesia. Dalam pengadaannya dibutuhkan proses fiberisasi, yakni pembangunan serat optik tekanan tinggi, dan akses yang mudah terhadap infrastruktur pasif seperti tiang lampu, papan reklame, halte, dan lain-lain. Pada awal masa perilisannya, tidak semua wilayah Indonesia bisa tercakupi. Maka dari itu, pemerintah juga akan meluncurkan satelit multifungsi bernama Satria yang akan menghidupi masyarakat Indonesia dengan kemudahan aksesabilitas penggunaan jaringan khususnya 5G.
Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)