Kementerian PUPR Gelar Seminar Kolaborasi dengan SAPPK ITB, Wujudkan Kota Cerdas dan Berkelanjutan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB), melaksanakan Seminar Nasional “Mewujudkan Smart Living untuk Perkotaan Indonesia di Masa Depan”, pada Kamis-Jumat (10-11/10/2024) di ITB Kampus Ganesha.

Agenda ini bertujuan sebagai wadah diskusi antara akademisi, pakar, praktisi, dosen, mahasiswa, serta civitas academica mengenai inovasi serta ide terkait pembangunan kota yang cerdas dan berkelanjutan. Selain itu, acara tersebut diadakan sebagai bentuk diseminasi kepada para pemangku jabatan, guna mempersiapkan strategi untuk menciptakan kota yang lebih tangguh di masa depan.

Ketua Pelaksana Seminar, Dr. Melva Eryani Marpaung, S.T., MUM., dalam sambutannya menjelaskan bahwa seminar ini merupakan forum penting bagi pemegang jabatan strategis untuk berbagi ide dan gagasan. "Kegiatan ini diselenggarakan untuk menyebarluaskan pemikiran inovatif terkait pengembangan kota masa depan. Kami mengusung pendekatan infrastruktur berkelanjutan yang diharapkan dapat mewujudkan konsep smart living di masa depan," ujarnya.

Beliau berharap bahwa melalui kegiatan ini, kota-kota di Indonesia dapat berkembang menjadi kota yang tangguh, cerdas, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menyatakan topik yang dibawakan pada seminar ini sangat relevan mengingat pertumbuhan perkotaan yang begitu pesat, yang menghadirkan tantangan sekaligus peluang besar.

"Seminar ini dirancang untuk mendalami konsep smart living di perkotaan yang meliputi berbagai aspek, mulai dari keberlanjutan lingkungan hingga inovasi infrastruktur," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, beliau juga mengingatkan tentang pertumbuhan pesat urbanisasi yang memerlukan langkah-langkah strategis untuk memastikan kawasan perkotaan Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan.

Berdasarkan data dari PBB dan lembaga riset internasional, pada tahun 2050, sekitar 68% populasi dunia diprediksi tinggal di perkotaan. Indonesia juga mengikuti tren ini, dan pada tahun 2045, diperkirakan sekitar 70% dari populasi Indonesia, atau sekitar 224 juta orang, akan tinggal di kawasan perkotaan. Pertumbuhan ini membawa tantangan di bidang infrastruktur, transportasi, perumahan, dan keberlanjutan lingkungan.

“Pertumbuhan penduduk perkotaan akan membawa tantangan besar, namun juga membuka peluang yang luar biasa untuk inovasi. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri membangun kota yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” tuturnya.

Maka dari itu, ITB pun berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk terus mendorong inovasi lintas disiplin ilmu guna mewujudkan visi tersebut. Teknologi dan kolaborasi multidisiplin dianggap kunci dalam mencapai keberhasilan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.

Seminar ini diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan kota-kota Indonesia di masa depan dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keberlanjutan dalam setiap aspek perencanaannya.