Ketua Umum HIPMI Bangkitkan Semangat Kewirausahaan Mahasiswa ITB Lewat Studium Generale

Oleh Nida Nurul Huda

Editor Nida Nurul Huda

BANDUNG, itb.ac.id - Ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di ITB menghadiri Kuliah Umum Studium Generale yang digelar pada Rabu (06/11/13). Kuliah umum yang bertempat di Aula Barat ITB ini mengambil tema "Networking in Entrepeneurship". Kuliah umum ini menghadirkan  Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Raja Sapta Oktohari.

Lagu Indonesia Raya menjadi penanda dimulainya Studium Generale. Acara ini diawali dengan sambutan dari perwakilan Lembaga Kemahasiswaan ITB (LK ITB). Sambutan tersebut dilanjutkan oleh Nurana Indah Paramitha (Ketua HIPMI Bandung), pendiri HIPMI ITB. Pada sambutannya, Indah menjelaskan peran nyata HIPMI dalam 41 tahun keberjalanannya.

Raja Sapta mengawali kuliahnya dengan menjelaskan tentang makna entrepeneurship. Ia menyampaikan bahwa entrepeneurship itu tidak hanya sebatas profesi, melainkan juga mentalitas. Saat ini, Indonesia telah berhasil menguasai pasar ASEAN meskipun pada kenyataannya Indonesia belum berhasil menguasai pasar negeri sendiri. Masyarakat Indonesia cenderung menjadi penonton di dalam negeri sendiri. "Sudah saatnya Indonesia semakin memperkuat sektor sumber daya manusia dalam mengembangkan perekonomian. Hal ini harus dilakukan demi menghadapi gejolak pesta demokrasi di tahun 2014 dan  ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)  pada 2015," jelas Raja Sapta.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah angkatan kerja paling tinggi di ASEAN. Selain itu, ITB merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki sumber daya berkualitas dalam menghadapi persaingan global. "Dengan jumlah usia produktif sebesar 119 juta penduduk, Indonesia membutuhkan orang-orang yang memiliki mentalitas kuat dan tidak korupsi agar tidak ada lagi orang Indonesia yang menjadi tontonan di negeri sendiri," ujarnya semangat.

Dalam kuliah umum ini, Raja Sapta juga mengungkapkan tentang tantangan IT tentang membangun networking dalam entrepeneurship.  Menurutnya, sektor IT merupakan tantangan sekaligus peluang yang besar. Untuk itu, Ia menekankan pentingnya improvisasi dan peningkatan kualitas. "Jangan pernah takut berkompetisi dan mengasah kreatifitas," imbuhnya lagi.

Di akhir kuliah umum, Raja Sapta menegaskan tentang pentingnya memanfaatkan peluang dalam pertemanan. Ia meminta mahasiswa ITB yang tertarik dalam dunia entrepeneurship untuk tidak membatasi zona pertemanan dan tidak takut berkompetisi. Hal tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan dan membuka semua peluang keberhasilan yang ada.

Oleh : Ninik Susadi dan Ahmad Ibrahim Fahmi (ITB Journalist Apprentice 2013)