KM ITB Gelar Seminar Meraih Karir di Masa Depan

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG,itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Kabinet Pelita Muda menyelenggarakan seminar dan tes pendahuluan kerja yang disponsori oleh PT Paragon Technology and Innovation dengan topik "Beauty to Share: A Gate to Your Future". Seminar yang diadakan pada Minggu (16/03/14) bertempat di Aula Timur ITB ini menghadirkan Salman Subakat, selaku Marketing Director PT Paragon Technology Innovation.

Dengan semakin padatnya peduduk di Indonesia yang tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai, angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Bukan hanya itu, persaingan yang ketat pula menjadi faktor sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak. Status pendidikan yang dimiliki tidak menjamin pekerjaan yang layak akan didapatkan. Dibutuhkan kemampuan yang lebih selain kemampuan akademis untuk dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Melalui seminar tersebut, diajarkan pembangunan karakter yang diperlukan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja yang lain.

Sesi pertama dibuka oleh isu-isu mengenai dunia kerja, seperti melanjutkan S2, mengerjakan yang kamu suka atau menyukai apa yg kamu kerjakan, serta hal yang paling sensitif seperti masalah gaji. S2 sebenarnya merupakan hal yang baik untuk dimiliki tetapi tidak selalu dijadikan keharusan. Tidak semua perusahaan mengharuskan pegawai yang masuk adalah lulusan S2 tetapi lebih baik jika memiliki gelar S2. Kebanyakan orang di Indonesia menyukai apa yang dikerjakan. Hal tersebut dikarenakan lapangan kerja di Indonesia yang masih sangat sedikit. Akan tetapi, hal tersebut tidaklah menjadi suatu halangan untuk berkarir di dunia kerja.

Sesi kedua merupakan pemaparan bagaimana kita dapat mengenali diri sendiri. Para peserta melakukan tes Myers Briggs Type Indicator (MBTI). Tes MBTI ini banyak digunakan oleh perusahaan jika ingin mengetahui karakter karyawan yang akan diterima. MBTI dibagi menjadi 4 dikotomi, yakni dari mana kita mendapatkan energi, bagaimana kita mengambil informasi, bagaimana kita mengambil keputusan, dan bagaimana kita mengatur dunia. Dari 4 dikotomi tersebut, para peserta akan dikelompokkan  menjadi extraversion atau introversion, sensing atau intuition, thinking atau feeling, serta judging atau perceiving sehingga diperoleh 16 tipe karakter manusia. "Hal terpenting adalah kontrol dari dalam diri kita," jelas Salman.

Di dalam dunia kerja sendiri 5 hal yang terpenting adalah selalu mencoba pengalaman yang baru, concientousness yaitu melakukan kebaikan untuk orang lain, berpikir berbeda dari biasanya, tidak menyukai perdebatan, dan dapat mengontrol diri dari stress. Sesi terakhir dilanjutkan oleh tes pendahuluan kerja yang diikuti oleh para peserta seminar.