Kolaborasi KMIL ITB dan Zircular.id dalam Pemilahan Sampah di Konser Tau-tau Festival

Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan Institut Teknologi Bandung (KMIL ITB) berkolaborasi dengan Zircular.id dalam pemilahan sampah di Konser Tau-tau Festival Bandung, Sabtu (18/5/2024).

Sebagai program studi yang berkaitan dengan persampahan, mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) ITB dikenal aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah di sejumlah acara, salah satunya pada Konser Tau-tau Festival.

Melalui KMIL ITB, sebanyak 41 mahasiswa RIL diterjunkan sebagai relawan dalam gerakan Zero Waste to Landfill pada festival tersebut. Mahasiswa dibagi menjadi tiga bagian yaitu koordinator, runner, dan educator. Bentuk kolaborasi yang dilakukan yaitu edukasi kepada para pengunjung festival dalam pemilahan sampah, pengumpulan, dan pemilahan sampah.

Pada gelaran tersebut terdapat 60 titik sampah dengan 180 tempat sampah yang terdiri atas 60 tempah sampah organik, 60 tempat sampah anorganik, dan 60 tempat sampah khusus botol. Sampah yang dihasilkan pada acara tersebut mencapai lebih dari 2 ton dengan komposisi sampah organik 17.2%, kertas 27%, plastik 40.9%, dan residu 14.9%. Sampah tersebut akan didaur ulang, dibuat kompos, dan diolah dengan mesin incinerator.

   

Kolaborasi pemilahan sampah dengan pihak eksternal ini menjadi yang pertama bagi KMIL ITB. Hal ini memiliki kesan tersendiri bagi anggotanya yang turut berpartisipasi. Mereka dapat melihat langsung berbagai kebiasaan dalam pemilahan sampah di lokasi festival. "Selama ini kita belajar pengelolaan sampah, tapi di festival ini kita benar-benar merasa langsung berada di pelaku di sistem pengelolaan sampah tersebut. Kita bisa melihat bagaimana persepsi orang tentang sampah. Terlihat nyata sekali sejauh apa pemahaman orang-orang terkait pengelolaan sampah, kebiasaan orang-orang dalam mengelola sampah, dan kemauan orang-orang dalam mengelola sampah,” kata Raihan Zhafar, salah seorang anggota KMIL ITB.

Melalui kegiatan ini, dia pun menjadi semakin sadar dan peduli dengan pengelolaan sampah.

“Benefitnya bagi aku, aku jadi semakin sadar dan peduli terkait dengan pengelolaan sampah. Ini bisa jadi topik yang menarik untuk jadi bahan diskusi atau pencarian solusi buat teman-teman lingkungan, khususnya RIL dalam mencari cara paling optimal pengelolaan sampah di konser itu bagaimana,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator dari KMIL ITB, Muhammad Yazid, berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi massa KMIL ITB dalam kegiatan positif terutama di bidang keilmuan RIL.

“Harapannya massa KMIL dapat mengenal kegiatan-kegiatan positif di luar KMIL. Terutama mengenai bidangnya sendiri, yaitu sampah. Semoga KMIL bisa dikenal baik oleh pihak luar. Dengan kolaborasi ini, semoga semakin banyak kesempatan untuk kolaborasi lagi dengan pihak luar,” ujarnya.

Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)