Komitmen ITB Hidupkan Stasiun Penelitian di Desa Matotonan, Mentawai sebagai Pusat Belajar Masyarakat
Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
MENTAWAI, itb.ac.id — Matotonan adalah sebuah desa di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Desa yang dikategorikan sebagai wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) telah dilirik ITB sejak tahun 2021 untuk menyalurkan teknologi tepat guna garapan dosen-dosen ITB.
Pada tahun 2022, ITB mendirikan dermaga bronjong untuk mengatasi persoalan besar di desa tersebut, yakni minimnya akses dan infrastruktur transportasi. ITB juga membangun stasiun penelitian yang difungsikan sebagai shelter dan laboratorium bagi para peneliti di tahun yang sama. Stasiun penelitian diprakarsai Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB dengan Univeritas Andalas.
Permasalahan lain yang masih dirasakan warga adalah minimnya ruang belajar. “Dr. Muhammad Ihsan, D.R.S.A.S., S.Sn., M.Sn., yang mengepalai pengabdian masyarakat Desa Matotonan 2024, ingin mengaktivasi stasiun penelitian ITB yang terbengkalai. Idenya adalah dengan membangun rumah baca sehingga dapat menambah sarana edukasi bagi anak-anak setempat. Di Pulau Siberut ini hanya ada sekolah TK-SD. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, anak-anak harus merantau ke daratan utama Pulau Sumatra,” kata Andini Zsa Regita Oktariani (Desain Produk, 2022).
Pembuatan rumah baca di stasiun penelitian ITB dilakukan pada rentang 1-7 Juli 2024. Rak-rak buku dirancang, buku-buku didatangkan dan disortir, berbagai macam permainan edukatif mulai disiapkan.
“Tahap kedua penelitian ini dilakukan pada 20-26 Agustus 2024. Anak-anak Desa Matotonan sangat antusias untuk datang dan melahap lebih dari seribu buku bacaan yang ada di sini. Kami sengaja memilih buku-buku interaktif yang memiliki suara dan bau, berbentuk pop up maupun puzzle. Buku-buku ini berasal dari donasi banyak pihak, termasuk Universitas Andalas dan Penerbit Mizan Pustaka,” ujar Amanda Zalfa Nurjannah (Desain Produk, 2022).
Rangkaian kegiatan menarik dirancang untuk anak-anak Desa Matotonan. Mereka diajak bereksperimen, menggambar dan mewarnai, membuat celengan mimpi, dan lomba membaca buku. Anak-anak itu diminta menceritakan kembali buku yang telah dibaca. Para mahasiswa Desain Produk ITB ini juga bertindak sebagai guru les yang membantu menyelesaikan soal pelajaran dan menjawab pertanyaan mereka. Setiap harinya, hampir 100 orang anak datang memadati dan meramaikan rumah baca.
”Kami tidak menyangka antusiasme anak-anak akan sebesar ini. Meskipun jarak dari rumah mereka cukup jauh atau sedang hujan deras, tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar di rumah baca. Untuk keberlanjutannya, kami menitipkan rumah baca ini kepada salah satu guru SD 02 Matotonan. Sesekali para siswa bisa diajak belajar dan membaca bersama di sini. Dengan begitu, rumah baca di stasiun penelitian bisa terus hidup dan dikecap manfaatnya,” ujar Audrey Cornelya Zefanya (Desain Produk, 2022).
Kehadiran rumah baca ini menjadi gerbang awal untuk membuka mimpi dan menjelajah dunia baru melalui buku-buku yang disediakan. Stasiun penelitian yang saat ini telah disulap menjadi Pusat Belajar Masyarakat (PBM) diharapkan dapat menjadi katalis literasi peneliti serta ajang transfer ilmu antara masyarakat Desa Matotonan dan peneliti ITB yang berkunjung.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)